Ribuan Penulis di Amerika Serikat Protes Karya Mereka Dicontek ChatGPT
NEW YORK, iNews.id - Ribuan penulis di Amerika Serikat (AS) yang terdiri dari sastrawan, penulis buku hingga penulis skenario memprotes karyanya digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan atau aritificial intelligence (AI) seperti ChatGPT. Tulisan-tulisan milik penulis 'dicontek' tanpa ada hak cipta.
Menurut laporan Aljazeera pada Selasa (19/7/2023), penulis yang memprotes di antaranya Margaret Atwood, Jonathan Franzen, James Patterson, Suzanne Collins, dan Viet Thanh Nguyen.
Mereka mengirimkan surat keberatan atas penggunaan tulisan tanpa izin kepada CEO OpenAI, Meta, Microsoft, Alphabet, IBM, dan Stability AI. "Ketidakadilan dalam memanfaatkan karya-karya kami sebagai bagian dari sistem AI tanpa persetujuan, penghargaan, atau kompensasi dari kami," tulis surat tersebut.
Organisasi penulis AS, Authors Guild menyebut teknologi AI meniru dan mengulang bahasa, cerita, gaya, dan gagasan penulis. Jutaan buku berhak cipta, artikel, esai, dan puisi dicontek sistem AI dan tidak pernah dikenakan tagihan royalti.
"Perusahaan AI menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi AI. Adil jika Anda mengkompensasi kami atas penggunaan tulisan-tulisan kami," tulis keterangan resmi Authors Guild.
Model AI generatif seperti ChatGPT diduga menggunakan jumlah data yang besar yang diambil dari internet.
Sebelumnya, ribuan aktor dan penulis Hollywood juga sedang mogok kerja atas sejumlah masalah yang mencakup peran AI dalam pembuatan film. Penulis di AS juga sudah mengajukan gugatan terhadap OpenAI atas dugaan penyalahgunaan karya mereka dalam melatih chatbot ChatGPT.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq