Bom Klaster Kiriman AS Sudah Diterima Tentara Ukraina, Siap Digunakan
KIEV, iNews.id - Ukraina telah menerima bom klaster atau amunisi tandan dari Amerika Serikat (AS). Pengiriman senjata kontroversial itu dikecam banyak kalangan, bahkan dari sekutu AS.
Seorang juru bicara komando militer Tavria di Ukraina Selatan, Valeryi Shershen, membenarkan laporan CNN bahwa bom klaster telah diterima. Meski demikian pasukannya belum menggunakan.
"(Bom klaster) Di tangan pasukan pertahanan kami," kata Shershen, kepada stasiun televisi Ukraina, seperti dilaporkan kembali Reuters, Kamis (13/7/2023).
AS pada 7 Juli lalu mengumumkan akan mengirim amunisi tandan sebagai bagian dari paket bantuan terbaru senilai 800 juta dolar.
Penggunaan bom klaster dilarang oleh 111 negara, namun AS, Ukraina, dan Rusia tak meneken Konvensi Amunisi Tandan. Perjanjian itu melarang produksi, penggunaan, penimbunan, dan pengiriman.
Seringkali sub-bom pada amunisi tandan tak meledak seluruhnya. Nah, bom-bom kecil yang tak meledak itu bisa bertahan puluhan tahun hingga konflik berakhir. Bom yang bisa tertanam di tanah itu membahayakan warga sipil kelak.
Ukraina menggunakan bom klaster hanya untuk mengamankan wilayah terpencil dan tidak akan menggunakannya di perkotaan serta wilayah Rusia.
Editor: Anton Suhartono