Ribuan Warga Israel Demo di Tel Aviv, Tolak Rencana Netanyahu Kuasai Gaza
TEL AVIV, iNews.id - Ribuan warga Israel menggelar aksi demonstrasi di jalan-jalan Tel Aviv, Sabtu (9/8/2025) malam waktu setempat. Mereka menentang rencana Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk meningkatkan eskalasi perang Gaza dan menuntut segera mengakhiri tindakan tersebut, serta membebaskan para sandera.
Melansir Reuters, sehari sebelumnya, kantor perdana menteri mengatakan, kabinet keamanan, yang terdiri dari sekelompok kecil menteri senior, telah memutuskan untuk merebut Kota Gaza.
Ini dilakukan untuk memperluas operasi militer di wilayah Palestina yang hancur tersebut, meski terdapat penentangan publik yang meluas dan peringatan dari militer bahwa langkah tersebut dapat membahayakan para sandera.
"Ini bukan sekadar keputusan militer. Ini bisa menjadi hukuman mati bagi orang-orang yang paling kita cintai," ujar Lishay Miran Lavi, istri sandera Omri Miran, dalam unjuk rasa tersebut,
Jajak pendapat publik menunjukkan mayoritas warga Israel mendukung diakhirinya perang segera untuk mengamankan pembebasan 50 sandera yang masih ditawan militan di Gaza. Para pejabat Israel meyakini sekitar 20 sandera masih hidup.
Adapun, pemerintah Israel telah menghadapi kritik tajam di dalam dan luar negeri, termasuk dari beberapa sekutu terdekatnya di Eropa, usai pengumuman militer akan memperluas perang.
Sebagian besar sandera yang telah dibebaskan sejauh ini muncul sebagai hasil negosiasi diplomatik. Perundingan menuju gencatan senjata yang seharusnya dapat membebaskan lebih banyak sandera gagal pada bulan Juli.
"Mereka (pemerintah) fanatik. Mereka melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan negara," kata Rami Dar, pensiunan berusia 69 tahun, yang melakukan perjalanan dari pinggiran kota terdekat di luar Tel Aviv.
Tel Aviv telah menyaksikan demonstrasi yang sering mendesak pemerintah untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan dengan Hamas, yang memicu perang dengan serangan mereka pada Oktober 2023. Demonstrasi hari Sabtu menarik lebih dari 100.000 pengunjuk rasa, menurut penyelenggara.
Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga Israel, tewas dan 251 orang dibawa ke Gaza selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 400 tentara Israel telah tewas di Gaza sejak saat itu.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel dan membawa plakat bergambar para sandera. Sementara itu, demonstran lainnya membawa spanduk yang menunjukkan kemarahan terhadap pemerintah.
Selain itu, mereka juga mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil tindakan guna menghentikan Netanyahu melanjutkan rencana eskalasi perang. Sejumlah kecil pengunjuk rasa membawa gambar anak-anak Gaza yang dibunuh oleh militer.
Militer Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina dalam perang tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, setidaknya 39 orang telah tewas dalam sehari terakhir.
Editor: Aditya Pratama