Ribuan Warga Jepang Meninggal Akibat Hipotermia Saat Musim Dingin
TOKYO, iNews.id - Sedikitnya 1.000 orang meninggal setiap musim dingin di Jepang akibat hipotermia. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius sehingga menyebabkan gangguan di seluruh tubuh.
Pada akhir Januari, seorang nenek berusia 80-an dilarikan ke unit gawat darurat Rumah Sakit Universitas Teikyo, Tokyo, karena tidak sadarkan diri. Nenek yang diketahui hidup seorang diri tersebut ditemukan dengan kondisi suhu tubuh mencapai 26 derajat Celsius.
"Ini adalah kasus khas orang tua yang mengalami hipotermia. Kami mendapatkan pasien semacam itu hampir setiap hari," kata dokter di rumah sakit Teikyo, Yasufumi Miyake, seperti dilansir Japan Today, Minggu (4/2/2018).
Miyake mengatakan, salah satu penyebab utama hipotermia adalah kurangnya gizi, terutama bagi orang tua. Kekurangan gizi ini merupakan dampak dari kemiskinan.
"Tidak ada yang memperhatikan pasien sampai gejala mereka menjadi serius," ujar Miyake.
Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, Hipotermia membunuh sekitar 16.000 orang sejak 2000 hingga 2016.
Berdasarkan hasil survei badan asosiasi pengobatan di Jepang, dari 705 orang yang telah dibawa ke 91 unit gawat darurat di seluruh wilayah, lebih dari 70 persen atau sekitar 517 orang mengalami hipotermia saat berada di dalam rumah. Dari jumlah keseluruhan, jumlah korban tewas mencapai 161 orang.
Editor: Nathania Riris Michico