Ribut dengan China soal Perbatasan, Filipina Dapat Dukungan dari Australia
MANILA, iNews.id - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan berkunjung ke Filipina untuk membahas keamanan maritim. Australia akan mendukung Filipina terkait konflik dengan China dalam masalah Laut China Selatan.
Melansir dari Reuters, Jumat (11/8/2023), kunjungan ini merupakan pertama kali sejak 20 tahun. Albanese akan bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada 8 September 2023.
"Hubungan kami dengan Filipina dibangun dengan kerja sama pertahanan dan keamanan, juga pertumbuhan ekonomi serta ikatan personal yang hangat," kata Albanese.
Filipina juga sudah mendiskusikan rencana patroli laut bersama Australia pada Februari lalu. Pembicaraan sudah dilakukan dengan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.
Ketegangan antara China dan Filipina terjadi usai angkatan laut China menembakkan meriam air ke kapal Filipina di daerah sengketa.
Lokasinya di dekat Second Thomas Shoal. Kawasan yang juga dikenal sebagai Ayungin Shoal itu adalah sebuah atol di Kepulauan Spratly di LCS yang berjarak 105 mil laut sebelah barat Palawan, Filipina. Atol itu diklaim oleh beberapa negara, meski saat ini diduduki secara militer oleh Filipina.
China mengklaim menguasai seluruh Laut China Selatan. Padahal, beberapa negara ASEAN seperti Brunei, Indonesia dan Vietnam menyebut punya hak atas beberapa wilayah di Laut China Selatan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga langsung melakukan kunjungan kerja ke tiga negara ASEAN Singapura, Malaysia dan Kamboja. Hari ini, Wang Yi bertemu dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq