Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Polisi Way Kanan Bunuh Diri, Istri Brigadir EA Luka Sayat saat Coba Rebut Pisau
Advertisement . Scroll to see content

Ribut dengan Istri, Polisi Prancis Tembak Mati 3 Orang lalu Bunuh Diri

Senin, 20 November 2017 - 11:42:00 WIB
Ribut dengan Istri, Polisi Prancis Tembak Mati 3 Orang lalu Bunuh Diri
Rumah polisi penembak istri dan keluarganya di pinggirsan Paris dijaga petugas (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Dilatarbelakangi masalah keluarga, seorang polisi di Sarcelles, sebelah utara Paris, Prancis, menembak istri dan tiga orang lainnya, Sabtu 18 November 2017. Nyawa istrinya masih bisa diselamatkan, namun tiga orang lainnya, termasuk sang mertua, tewas di lokasi.

Selain menewaskan tiga orang, pelaku yang diketahui bernama Arnaud Martin (31) juga menembak ibu mertua dan saudara perempuan. Tapi nyawa mereka juga masih bisa diselamatkan. Setelah itu pelaku bunuh diri.

Awalnya Martin terlibat perang mulut dengan istrinya yang masih berusia 25 tahun di depan rumah mertuanya. Tak bisa menahan emosi dia mengambil senjata revolver lalu ditembakkan ke wajah istrinya.

Dia lalu menembak dua orang saksi mata, yakni seorang pria berusia 30 tahun dan ayah dua anak yang baru merayakan ulang tahunnya ke-44.

Martin lalu masuk ke rumah mertuanya dan menembak ayah dan ibu mertua serta saudara iparnya. Ayah mertua tewas di lokasi, sementara ibu dan saudara hanya menderita luka. Martin lalu pergi ke taman dan menembak mati anjing sebelum bunuh diri.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb mengatakan, motif dari penembakan sadis ini adalah masalah keluarga. Dia tidak tahan ingin menceraikan istrinya.

"Pada puncaknya dia benar-benar keluar jalur. Dia bersenjata, jadi bisa menembak siapa pun. Itu sebuah drama seorang polisi," kata Collomb, seperti dikutip dari Mirror, Senin (20/11/2017).

Martin merupakan salah satu polisi Prancis yang diizinkan membawa pulang senjata ke rumah setelah aksi teror di Paris pada November 2015 yang menewaskan 130 orang. Setelah serangan teroris itu, polisi diizinkan membawa pulang senjata untuk merespons serangan yang bisa terjadi kapan saja. Tapi kebijakan ini menjadi dilema, karena mereka kerap menyalahgunakan senjata saat depresi.

Pada September lalu, seorang polisi di Noyon, sebelah utara Paris, menembak mati istri dan dua anaknya sebelum bunuh diri.

Kasus bunuh diri polisi Prancis meningkat pada tahun ini. Sejak 1 Januari 2017, sudah 46 polisi yang bunuh diri. Setengah kasus di antaranya bunuh diri menggunakan senjata dinasnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut