Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Riset: Anak-Anak Penyintas Covid Ringan Punya Antibodi Kuat Berbulan-bulan

Senin, 19 Juli 2021 - 13:09:00 WIB
Riset: Anak-Anak Penyintas Covid Ringan Punya Antibodi Kuat Berbulan-bulan
Ilustrasi anak penyintas Covid. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

DURHAM, iNews.id – Anak-anak dan remaja penyintas Covid dengan gejala ringan hingga tanpa gejala ditemukan memiliki respons antibodi yang kuat hingga empat bulan pascainfeksi. Hal itu terungkap lewat hasil penelitian penting terbaru.

Riset itu dilakukan oleh para peneliti di Duke University yang berbasis di Amerika Serikat dan dimuat dalam jurnal JCI Insight. Dalam laporannya, para peneliti menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang pernah mengidap Covid-19 mengembangkan respons antibodi yang mampu menetralkan virus corona jenis SARS-CoV-2. 

Lebih lanjut lagi, respons kekebalan tersebut sebanding atau bahkan lebih unggul daripada yang diamati pada orang dewasa.

“Temuan ini menggembirakan, terutama karena kita belum dapat memvaksinasi anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk melawan virus,” kata asisten profesor di Departemen Pediatri Sekolah Kedokteran Duke University yang juga salah satu peneliti terlibat dalam studi tersebut, Jillian Hurst, dikutip kembali Alarabiyah, Senin (19/7/2021). 

“Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak yang pernah mengalami infeksi ringan atau bahkan mereka yang tidak memiliki gejala apa pun, mengembangkan respons kekebalan yang kemungkinan akan memberikan perlindungan terhadap infeksi di masa mendatang,” ucapnya.

Para peneliti mengevaluasi respons imunitas spesifik SARS-CoV-2 pada 69 anak dan remaja, dengan usia mulai dari dua bulan hingga 21 tahun. Usia rata-rata peserta adalah 11,5 tahun, dan 51 persen dari mereka adalah perempuan.

Para peneliti mengukur respons antibodi di antara anak-anak dan remaja dengan infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala dan gejala ringan. Hasilnya, ditemukan bahwa respons antibodi tidak berbeda berdasarkan adanya gejala, dan antibodi penetralisasi SARS-CoV-2 tetap terdeteksi di sebagian besar peserta hingga empat bulan setelah infeksi.

Para peneliti juga membandingkan respons imunitas anak-anak dengan orang dewasa. Mereka menemukan bahwa semua anak, tanpa memandang kelompok usianya, memiliki tingkat antibodi yang setara atau sedikit lebih tinggi daripada orang dewasa pada dua bulan dan empat bulan setelah infeksi akut.

“Sebagian besar studi tentang respons imun anak-anak terhadap SARS-CoV-2 telah berfokus pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 parah atau sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), atau; hanya menilai kekebalan selama infeksi akut,” kata peneliti imunitas anak-anak dari Duke University, Genevieve Giny Fouda. 

“Studi kami memberikan informasi penting bahwa respons imun spesifik SARS-CoV-2—terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya—dapat menurun seiring waktu lebih lambat pada anak-anak dan remaja,” tuturnya.

Tim peneliti berpendapat, temuan tersebut juga menyiratkan bahwa memvaksinasi anak-anak kecil dengan vaksin corona juga dapat memberikan tingkat perlindungan yang sama atau lebih besar daripada orang dewasa.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut