Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Sarah Gilbert, Penemu Vaksin Covid AstraZeneca yang Rela Lepaskan Hak Paten demi Kemanusiaan

Senin, 19 Juli 2021 - 08:59:00 WIB
Sarah Gilbert, Penemu Vaksin Covid AstraZeneca yang Rela Lepaskan Hak Paten demi Kemanusiaan
Sarah Gilbert. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id – Nama Sarah Gilbert menjadi begitu populer belakangan ini. Dia adalah tokoh penting di balik penemuan vaksin Covid AstraZeneca yang kini mulai banyak digunakan masyarakat global.

Pandemi Covid-19 membuat banyak pihak berlomba menemukan vaksin yang ampuh untuk melawan wabah asal China tersebut. Kini, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan sejumlah vaksin yang diharapkan dapat melindungi manusia dari serangan virus corona baru.

Salah satu vaksin yang cukup masyhur saat ini adalah yang dikembangkan oleh AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford, Inggris. Pengembangan vaksin tersebut diprakarsai oleh Sarah Gilbert.

Glibert lahir di Kota Kettering, Northamptonshire, Inggris, 59 tahun silam. Ilmuwan perempuan penyandang gelar profesor di Universitas Oxford itu adalah ahli vaksin yang mengkhususkan diri dalam pengembangan vaksin melawan influenza dan patogen virus yang sedang berkembang.

Dalam profilnya di laman resmi Departemen Kesehatan Nuffield di Universtas Oxford, pemilik nama lengkap Sarah Catherine Gilbert itu juga tercatat sebagai salah satu pendiri Vaccitech. Vaccitech adalah perusahaan startup yang mengembangkan vaksin baru menggunakan vektor virus nonreplikasi Chimpanzee Adenovirus Oxford (ChAdOx) dan Modified Vaccinia Ankara (MVA).

Gilbert memimpin pengembangan dan pengujian vaksin flu universal, yang menjalani uji klinis pada 2011. Pada awal 2020, Gilbert membaca berita tentang empat orang di China yang menderita pneumonia aneh—yang kemudian dikenal sebagai Covid-19. Dalam waktu dua minggu saja, dia memprakarsai perancangan sebuah vaksin di Oxford untuk melawan virus baru itu. 

Gilbert menghabiskan waktu berjam-jam di laboratorium. Setiap hari, dia bangun jam 4 pagi dan bekerja sampai larut malam.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut