Rodrigo Duterte Bukan Lagi Presiden Filipina
“Saya pernah mengenal seorang pria (maksudnya sang ayah, Marcos Sr—red) yang melihat sedikit yang telah dicapai sejak kemerdekaan. Tetapi dia melakukannya kadang-kadang dengan dukungan yang dibutuhkan, kadang tanpa dukungan,” katanya.
“Begitu juga dengan putranya. Anda tidak akan mendapat alasan dari saya. Jangan melihat ke belakang dalam kemarahan atau nostalgia,” ucapnya.
Ferdinand Marcos Sr memerintah Filipina selama dua dekade dari 1965 hingga 1986. Hampir separuh dari masa jabatannya Filipina di bawah darurat militer.
Selama berkuasa, Marcos Sr muncul sebagai diktator yang tak segan-segan menghabisi lawan politiknya. Dia pun lengser dari kekuasaan lewat revolusi rakyat yang dikenal dengan sebutan “People Power”. Dia dan keluarganya lantas mengasingkan diri ke luar negeri.
Ribuan lawan politik Marcos dipenjara, dibunuh, atau dihilangkan paksa selama pemerintahannya. Nama keluarga pun menjadi identik dengan kronisme, korupsi, penghamburan uang negara.
Akan tetapi, keluarga Marcos selalu menolak tuduhan soal penggelapan uang rakyat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil