RS Kewalahan, Jenazah Pasien terkait Virus Corona Ditumpuk di Kamar Mandi
GUAYAQUIL, iNews.id - Ekuador merupakan salah satu negara di Amerika Latin paling parah dihantam wabah virus corona. Titik pusat Covid-19 di Ekuador adalah Kota Guayaquil, Provinsi Guayas.
Ekuador sejauh ini mengonfirmasi hampir 23.000 kasus virus corona, sekitar 600 di antaranya meninggal. Namun jumlah itu diyakini belum menggambarkan keadaan sesungguhnya.
Di Guayaquil, ratusan orang meninggal dengan status terkonfirmasi virus corona dan ribuan nyawa lainnya terenggut setelah mengalami gejala Covid-19.
Bahkan ratusan mayat sempat telantar di rumah-rumah dan jalanan karena keterbatasan jumlah petugas yang bisa mengevakuasi.
Salah satu rumah sakit di Guayaquil menggambarkan kesemerawutan penanganan jenazah karena minimnya petugas dan fasilitas.
Para staf RS terpaksa menumpuk jenazah di kamar mandi karena kamar mayat penuh.
Seorang perawat berusia 35 tahun mengaku trauma dengan pemandangan yang harus dilihatnya setiap hari.
Sejak status darurat kesehatan diberlakukan pada Maret, beban setiap perawat dinaikkan, yakni dari menangani 15 pasien per 24 jam menjadi 30.
"Begitu banyak orang datang sehingga mereka hampir meninggal di tangan kami,” kata perawat yang meminta identitasnya tak dipublikasikan itu, seperti dikutip dari AFP, Rabu (29/4/2020).
Banyak pasien reguler yang diminta pulang atau dirujuk ke tempat lain sehingga tempat tidur mereka bisa digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
"Mereka mengeluarkan mesin anestesi dari ruang operasi dan mengganti dengan ventilator,” tuturnya.
Di ruang perawatan kondisinya lebih miris. Banyak pasien Covid-19 yang tak tertangani. Banyak yang stres setelah melihat orang-orang di sekelilingnya koma dan susah bernapas.
Banyak pula dari mereka yang buang air di tempat menambah situasi semakin tak terkendali.
“Mereka melihat orang di sebelah mulai mati lemas dan berteriak butuh oksigen,” tuturnya.
Dia melanjutkan, kesemerawutan juga terjadi di kamar mayat.
"Staf kamar mayat tidak mau lagi, berkali-kali kami harus membungkus mayat dan menyimpannya di kamar mandi," ujarnya.
Perawat lain berusia 26 tahun masih di rumah sakit yang sama membenarkan kekacauan itu.
"Ada banyak orang meninggal di kamar mandi, terbaring di lantai. Banyak juga orang meninggal (ditaruh) di kursi," katanya.
Otoritas Provinsi Guayas mengungkap, 6.700 orang meninggal sepanjang pertengahan April 2020. Sebagian besar mengalami gejala virus corona dan berada di Guayaquil.
Ini mengindikasikan jumlah korban meninggal akibat virus corona di provinsi itu saja sangat mungkin 10 kali lipat dari data resmi untuk seluruh Ekuador.
Baca Juga Berita di Okezone: Warga Kolombia Gantungkan Kain Merah Sebagai Tanda SOS di Tengah LockdownCOVID-19
Editor: Anton Suhartono