Rumah Sakit di Jerman Pastikan Pengkritik Presiden Rusia Putin Diracuni Pakai Zat Kimia
BERLIN, iNews.id - Rumah Sakit Charite di Berlin, Jerman, mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap tokoh oposisi Rusia pengkritik keras Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, Senin (24/8/2020).
Disebutkan, Navalny diracuni menggunakan bahan kimia yang sampai saat ini masih diteliti. Bahan kimia tersebut antara insektisida dan zat pelumpuh saraf yang biasa digunakan militer.
Kanselir Jerman Angela Merkel langsung bereaksi. Dia mengatakan para pelaku yang meracuni pria 44 tahun itu harus bertanggung jawab.
"Mengingat peran penting Navalny dalam oposisi politik di Rusia, pihak berwenang di sana diminta segera menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan melakukannya secara transparan," kata Merkel, dalam pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Heiko Maas, dikutip dari AFP, Selasa (25/8/2020).
"Para pelaku harus diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban," ujarnya, menegaskan.
Para ahli yang ikut menyelidiki kasus ini mengatakan, pemeriksaan terhadap Navalny menemukan racun dengan zat dari kelompok penghambat kolinesterase. Ini merupakan kelompok zat mencakup obat penyakit Alzheimer serta insektisida tertentu.
Ada juga beberapa zat kimia pelumpuh saraf paling beracun, di antaranya sarin, VX, dan Novichok, seperti digunakan dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal pada 2018 dan putrinya, Yulia, di Salisbury, Inggris. Racun tersebut membunuh seorang perempuan asal kota yang sama yang terkena dampak dari kasus Skripal.
Namun rumah sakit belum bisa memastikan zat spesifik dari racun yang masuk ke tubuh Navalny.
Editor: Anton Suhartono