Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Berkunjung ke India di Tengah Tekanan AS
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Akui Taliban sebagai Pemegang Kekuasaan Sesungguhnya di Afghanistan

Senin, 27 Mei 2024 - 22:06:00 WIB
Rusia Akui Taliban sebagai Pemegang Kekuasaan Sesungguhnya di Afghanistan
Para pejuang Taliban menguasai kantor pemerintahan Afghanistan di Kabul, September 2021. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TASHKENT, iNews.id - Rusia menganggap Gerakan Taliban sebagai pemilik otoritas yang sebenarnya di Afghanistan. Karena itu, rencana Moskow untuk menghapusnya dari daftar organisasi terlarang di Rusia dinilai mencerminkan kenyataan yang ada saat ini.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Moskow berencana mengikuti jejak Kazakhstan yang telah menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris. Hal itu diungkapkan oleh diplomat top Rusia itu kepada wartawan saat berkunjung ke Uzbekistan.

"Mereka (Taliban) adalah otoritas yang sesungguhnya. Kita peduli dengan Afghanistan. Begitu pula para sekutu kita, terutama di Asia Tengah, juga peduli dengan Afghanistan. Jadi proses ini merupakan cerminan pengakuan (kami) akan kenyataan,” kata Lavrov, Senin (27/5/2024).

Sebelumnya pada hari ini, Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia telah merampungkan proposal yang berpotensi untuk mencabut status Taliban sebagai organisasi teroris di negeri beruang merah. Proposal itu sudah dikirimkan ke Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia) untuk disahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

"Lebih lanjut, Dewan Keamanan PBB belum menyatakan Taliban sebagai organisasi teroris. Setahu saya, ada 12-15 karakter tertentu yang (dapat membuat suatu organisasi) masuk dalam daftar teroris," kata Lavrov.

Pada bulan lalu, Kemlu Rusia menyatakan bahwa lembaga-lembaga terkait di negara itu sedang membahas rencana penghapusan status organisasi teroris yang saat ini diterapkan pada Taliban.

Pada 15 Mei lalu, Kabulov mengatakan bahwa Rusia memahami perlunya mencabut status teroris dari gerakan Islam tersebut. Akan tetapi, keputusan akhir mengenai masalah ini akan dibuat oleh Presiden Putin. Dia menambahkan bahwa rencana tersebut tidak bertentangan dengan resolusi PBB.

Resolusi DK PBB 1267 Tahun 1999 menuntut Taliban menyerahkan Osama bin Laden dan menginstruksikan semua negara untuk menjatuhkan sanksi kepada Taliban sampai tuntutan itu dipenuhi. Rusia memasukkan gerakan ini ke dalam daftar organisasi teroris pada 2003.

Taliban mulai berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021, setelah menggulingkan pemerintahan yang didukung AS. Momentum tersebut terjadi ketika pasukan NATO akhirnya angkat kaki dari bumi Afghanistan setelah hampir 20 tahun berperang di sana.

Banyak negara dan organisasi internasional menanggapi pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan oleh Taliban dengan memutus bantuan dan hubungan dengan Kabul.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut