Rusia Ancam Negara Eropa yang Tampung Rudal AS: Mereka Akan Jadi Calon Korban
MOSKOW, iNews.id - Rusia memperingatkan negara-negara Eropa akan menanggung risiko jika menampung rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS). Komentarnya itu disampaikan di tengah rencana Jerman akan menampung rudal-rudal AS.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia memiliki senjata untuk menangkal rudal-rudal hipersonik AS sehingga upaya itu akan sia-sia.
“Kami memiliki potensi yang cukup untuk mencegat rudal-rudal ini. Sebaliknya, ibu kota negara-negara (Eropa) bakal menjadi calon korban," ujarnya, dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah Rusia, Pavel Zarubin, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Peskov menegaskan, sepanjang Perang Dingin, rudal AS yang disebar ke negara-negara Eropa diarahkan ke Rusia. Di saat yang sama rudal Rusia juga ditujukan ke negara-negara Eropa. Oleh karena itu negara-negara di benua biru hanya akan menjadi korban utama dari potensi konflik.
"Eropa kini sedang terpecah belah. Ini bukan waktu terbaik bagi Eropa. Oleh karena itu, dengan satu atau lain cara, sejarah akan terulang kembali," tuturnya.
Sebelumnya AS memutuskan untuk mengerahkan rudal jarak jauhnya di Jerman. Langkah itu langsung menuai reaksi keras dari Rusia.
Gedung Putih pada Rabu (10/7/2024) menyatakan, AS akan memulai pengerahan kemampuan rudal jarak jauh dari Satuan Tugas Multidomain secara bertahap ke Jerman pada 2026. Langkah itu sebagai bagian dari upaya AS untuk mengembangkan keberadaan persenjataan itu di kawasan tersebut.
"Tindakan (AS) ini ditujukan terutama untuk membahayakan keamanan negara kami, terlepas dari apakah peluang negosiasi pengendalian senjata di masa depan akan meningkat, atau malah sia-sia," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, Kamis (11/7/2024).
Menurut dia, keputusan AS mengerahkan rudal jarak jauh di Jerman itu baru sebagian kecil dari bentuk intimidasi yang saat ini digunakan NATO dan AS terkait Rusia. Namun, kata Ryabkov, langkah ini jelas dapat mengulangi lagi sejarah Perang Dingin.
Dia mengingatkan, Rusia tidak akan tinggal diam atas kebijakan AS itu dan pasti akan mengeluarkan tanggapan militernya.
"Sifat reaksi kami akan ditentukan dengan cara yang tenang dan profesional. Militer kami sudah mulai menangani masalah ini," ujar Ryabkov.
Dia menduga, rudal jarak jauh yang bakal dikerahkan AS di Jerman adalah versi darat dari rudal jelajah Tomahawk dan rudal SM-6.
Editor: Anton Suhartono