Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : James D Watson, Ilmuwan Penemu Struktur DNA Wafat
Advertisement . Scroll to see content

Rusia: BBM Langka di AS karena Ulah Penguasa, tapi Gedung Putih Malah Menyalahkan Kami

Rabu, 16 Maret 2022 - 12:49:00 WIB
Rusia: BBM Langka di AS karena Ulah Penguasa, tapi Gedung Putih Malah Menyalahkan Kami
Ilustrasi BBM langka di negara Barat akibat sanksi boikot terhadap minyak Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.idBahan bakar minyak (BBM) di AS menjadi langka akhir-akhir ini. Harga bensin di negeri Paman Sam pun dilaporkan naik sejak Presiden Joe Biden menerapkan sanksi boikot terhadap produk minyak Rusia.

Kedutaan Besar Rusia di Washington DC menyatakan, Moskow adalah pemasok energi yang dapat diandalkan AS. Namun, pemerintahan Biden malah membuat kampanye untuk menyalahkan Rusia atas kenaikan harga bensin di Amerika. Propaganda semacam itu pun dianggap sebagai upaya penguasa AS untuk mendapatkan poin politik dari gerakan Rusofobia (kebencian terhadap Rusia).

Kedubes Rusia di Washington DC mengungkapkan, berdasarkan laporan dari saluran Fox Business, pejabat Gedung Putih kini mulai melibatkan para blogger terkenal untuk menyebarluaskan kampanye propaganda negatif tentang Moskow. Tujuan dari kampanye itu adalah untuk menyalahkan kepemimpinan Rusia atas krisis bahan bakar yang terjadi di Amerika Serikat

“Berita (dari Fox) ini menegaskan keinginan Washington untuk mendapatkan keuntungan politik atas Rusofobia. Ini menjadi jelas bagi orang-orang yang berakal sehat bahwa citra Rusia sebagai musuh eksternal diperlukan bagi kepemimpinan AS untuk membenarkan kegagalannya sendiri dalam menangani masalah dalam negeri,” ungkap Kedubes Rusia di DC lewat Telegram, Rabu (16/3/2022).

Menurut kantor misi diplomatik itu, Gedung Putih cenderung mengabaikan fakta bahwa penyebab sebenarnya dari krisis dan rekor inflasi di Amerika Serikat saat ini tak lain adalah kebijakan mereka sendiri. Sebagai contoh, Pemerintah AS rela menghamburkan triliunan dolar untuk memberikan suntikan dana tanpa jaminan ke dalam perang ekonomi dan sanksi melawan negara-negara yang tidak diinginkan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut