Rusia Curiga dengan Foto Mayat-Mayat Bergelimpangan di Bucha Ukraina, Sebut Pesanan AS
MOSKOW, iNews.id - Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) menyebarkan foto dan video mayat warga sipil di Kota Bucha, Ukraina, yang bergeletakan di jalan serta kuburan massal sebagai upaya untuk menyalahkan negaranya. Bucha merupakan salah satu kota di sekitar Kiev yang ditinggalkan pasukan Rusia setelah diduduki selama beberapa pekan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, gambar-gambar mayat warga sipil di Bucha merupakan pesanan dari AS.
"Siapa yang menguasai provokasi? Tentu saja Amerika Serikat dan NATO," kata Zakharova, kepada stasiun televisi pemerintah, seperti dilaporkan kembali Reuters, Senin (4/4/2022).
Dia menjelaskan, kecaman dari Barat atas foto dan video warga yang tewas mengindikasikan bagian dari skenario yang direncanakan untuk menodai reputasi Rusia.
"Dalam kasus ini, bagi saya, fakta bahwa pernyataan ini (tentang Rusia) dibuat pada menit-menit pertama setelah gambar muncul. Tidak diragukan lagi, siapa yang memesan cerita ini," tuturnya.
Pihak berwenang Ukraina menyatakan sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia terkait penemuan ratusan mayat, beberapa di antaranya bergeletakan di jalan dalam kondisi tangan terikat dan ditembak dari jarak dekat.
Rusia menyebut, foto-foto dan video di Bucha adalah provokasi yang bertujuan untuk mengganggu pembicaraan damai antara Moskow dan Kiev.
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, foto-foto itu adalah pertunjukan yang dipentaskan oleh rezim Kiev. Pemerintah mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar sidang hari ini untuk membahas apa yang disebutnya sebagai provokasi oleh kelompok radikal Ukraina di Bucha.
Gambar-gambar tersebut juga mendorong negara-negara Barat untuk menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab diseret atas kejahatan perang di Ukraina dan mendapat hukuman setimpal.
Editor: Anton Suhartono