Rusia dan Belarusia Kembali Latihan Perang dengan Senjata Nuklir Taktis
MINSK, iNews.id - Belarusia menyatakan tentaranya turut berpartisipasi dalam latihan militer tahap kedua yang diadakan Rusia untuk mempraktikkan penempatan senjata nuklir taktis. Tahap pertama latihan tersebut telah digelar bulan lalu di Rusia Selatan.
Para analis nuklir menilai latihan tersebut sebagai sinyal peringatan dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghalangi negara-negara Barat terlibat lebih jauh dalam perang di Ukraina.
"Latihan ini merupakan langkah proaktif untuk meningkatkan kesiapan kami menggunakan apa yang disebut sebagai senjata pembalasan," ujar Menteri Pertahanan Belarusia, Letnan Jenderal Viktor Khrenin, Senin (10/6/2024).
"Sekarang, lebih dari sebelumnya, kami bertekad untuk menanggapi segala ancaman yang ditimbulkan terhadap negara kami dan Negara Kesatuan antara Rusia dan Belarusia," kata dia.
Khrenin tidak mengungkapkan di mana latihan perang itu dilangsungkan atau jenis senjata apa yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Belarusia berbatasan dengan tiga negara NATO, yaitu Polandia, Lithuania, dan Latvia.
Khrenin menegaskan, Minsk tidak mempunyai maksud untuk menciptakan ketegangan dalam masalah keamanan regional. Pihaknya juga tidak ingin menebar ancaman militer terhadap negara lain atau siapa pun.
"Kami adalah negara yang damai, kami tidak mengancam atau melakukan konfrontasi dengan siapa pun, namun kami akan tetap berhati-hati dan waspada!"
Tahun lalu, Putin dan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengumumkan bahwa Rusia telah menempatkan beberapa senjata nuklir taktisnya ke Belarusia. Senjata itu berupa hulu ledak yang dirancang untuk digunakan di medan perang, bukan senjata strategis jarak jauh yang dimaksudkan untuk memusnahkan seluruh kota musuh.
Beberapa analis Barat percaya bahwa senjata nuklir taktis menjadi semakin penting dalam pemikiran militer Moskow sejak dimulainya perang di Ukraina. Pasalnya, kekuatan konvensional Rusia mengalami kesulitan dalam dua tahun pertama.
Secara teori, penggunaan senjata nuklir taktis dapat memberikan kejutan besar bagi negara-negara Barat tanpa harus memicu perang nuklir besar-besaran, meskipun risiko memicu siklus eskalasi akan sangat besar. Sejak hari pertama perang, Putin telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat tentang ukuran dan kekuatan persenjataan nuklir Rusia.
Belum ada informasi langsung dari Rusia mengenai latihan dengan Belarusia, meski Moskow telah mengumumkan sebelumnya bahwa latihan tersebut akan dilakukan.
Latihan fase pertama bulan lalu diadakan di Wilayah Akhtubinsk, Rusia Selatan, melibatkan rudal Iskander dan Kinzhal.
Editor: Ahmad Islamy Jamil