Rusia dan China Ingatkan Lagi soal Bahaya dan Ancaman akibat Kehadiran NATO di Asia Pasifik

BEIJING, iNews.id – Rusia dan China kembali mengingatkan tentang bahaya dan ancaman yang bakal ditimbulkan oleh kehadiran NATO di kawasan Asia Pasifik. Moskow dan Beijing pun menyatakan akan terus membangun kerja sama militer dengan negara-negara mitra di kawasan itu untuk menangkal ancaman tersebut.

“Ada kebutuhan untuk menjelaskan kepada semua negara di kawasan itu, di mana Rusia mendapati banyak orang yang berpikiran sama, (mengenai) bahaya dan ancaman yang ditimbulkan oleh kehadiran NATO di kawasan Asia-Pasifik,” kata Duta Besar Rusia untuk China, Igor Morgulov, kepada lembaga penyiaran China Central Television (CCTV) di Beijing, Sabtu (4/3/2023).

Baca Juga

Biodata Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York City dan Simbol Politik Baru Amerika

Menurut dia, Moskow dan Beijing harus melanjutkan upaya untuk mempertahankan struktur keamanan pasca-Perang Dingin di Asia Pasifik. Dengan begitu, Morgulov yakin kedua negara besar itu dapat melawan pengerahan NATO di kawasan tersebut.

“Bagi mereka yang tidak memahami (masalah ini), kami akan menanggapinya dengan membangun kerja sama militer-teknis dengan negara-negara yang berpikiran sama di kawasan itu, termasuk China,” kata diplomat Rusia itu.

Baca Juga

China Sebut AUKUS Dapat Picu Perlombaan Senjata di Kawasan Asia Pasifik

Morgulov juga mengatakan, Barat terus berusaha merusak struktur keamanan dan kerja sama yang ada di kawasan Asia Pasifik dengan menawarkan sistem baru berdasarkan cara NATO. Rusia pun menaruh curiga mengapa aliansi militer pimpinan Amerika Serikat itu begitu gigih untuk menanamkan pengaruhnya di kawasan tersebut.

Baca Juga

China Ingatkan AS dan Jepang Tak Ubah Asia Pasifik Jadi Arena Gulat

“Saya telah berulang kali menyatakan kebingungan mengapa NATO bergegas ke kawasan Asia Pasifik. Pada KTT Madrid pada Juni tahun lalu, aliansi Atlantik Utara itu secara resmi mengumumkan bahwa lingkup tanggung jawabnya menjadi global pada saat itu. Ini menimbulkan banyak pertanyaan untuk kami,” ujar Morgulov.

Dia pun menyimpulkan, tidak ada aspek positif yang dapat dinilai dari kehadiran NATO di Asia Pasifik.

Editor: Ahmad Islamy Jamil