Rusia dan China Kerja Sama Bangun Pangkalan di Bulan, Nantinya Bisa Ditinggali Manusia
LONDON, iNews.id - Rusia dan China akan meneken kesepakatan bersejarah yakni kerja sama membangun pangkalan Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS).
Kedua negara akan berkolaborasi membangun pangkalan pertama di Bulan, dalam perlombaan ekspansi luar angkasa melawan Amerika Serikat.
Tujuan dari ILRS adalah mewujudkan pengoperasian robot jangka panjang di Bulan dalam 10 tahun mendatang, sebagai jembatan untuk memungkinkan keberadaan manusia di satelit Bumi itu.
Perintah Pemerintah Federasi Rusia yang merinci skema tersebut diterbitkan pada 11 Februari, namun tanggal penandatanganan MoU dengan China belum ditentukan. Saat ini waktu penandatanganan sedang dibahas dengan mitra dari China."
Manusia belum menginjakkan kaki di Bulan sejak Desember 1972 sejak Harrison Schmitt dan Eugene Cernan mencapainya dalam misi Apollo 17.
Dalam ILRS kedua negara akan melakukan penelitian, dimulai dengan misi pesawat luar angkasa tanpa awak China, Chang'e-6, 7, dan 8 serta misi Rusia Luna 27.
Mereka berencana menggunakan pangkalan Bulan untuk membantu pembangunan dan pengoperasian platform berbagi pertama manusia di kutub selatan bulan, mendukung eksplorasi ilmiah skala besar, eksperimen, serta pengembangan dan pemanfaatan sumber daya bulan dalam jangka panjang.
Sesuai teori, pada awal 2030-an, pengembangan ILRS mampu menyediakan pangkalan bagi kehadiran robot jangka panjang di Bulan serta misi berawak untuk jangka pendek.
Rencana penataan kehadiran manusia dalam jangka panjang baru akan berlangsung antara 2036 dan 2045.
Pangkalan robot yang terletak di kutub selatan bulan akan menggabungkan keahlian China, Rusia, dan kemungkinan negara lain, namun mereka harus menggunakan pesawat luar angkasa sendiri.
Perusahaan luar angksa milik pemerintah Rusia, Roscosmos, menyatakan, pengumuman resmi soal MoU pangkalan Bulan akan bertepatan dengan Konferensi Eksplorasi Luar Angkasa Global yang diadakan di St. Petersburg pada 2021.
"Roscosmos telah menyelesaikan proses dalam negeri untuk menyelaraskan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Federasi Rusia dan Pemerintah Republik Rakyat China tentang kerja sama untuk menciptakan Stasiun Penelitian Bulan Internasional," demikian keterangan perusahaan, kepada SpaceNews.
Editor: Anton Suhartono