Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Janji Tak Ikut Campur Penyelidikan Dugaan Gas Beracun di Suriah

Senin, 16 April 2018 - 16:46:00 WIB
Rusia Janji Tak Ikut Campur Penyelidikan Dugaan Gas Beracun di Suriah
pengawas senjata kimia internasional (OPCW) memulai penyelidikan di lokasi serangan kimia di dekat Damaskus. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DEN HAAG, iNews.id - Rusia berjanji tidak ikut campur dalam misi pencarian fakta yang dilakukan pengawas senjata kimia internasional (OPCW) di Suriah. OPCW diketahui sedang menyelidiki dugaan serangan gas beracun di Douma sejak Minggu 15 April.

"Rusia menegaskan komitmennya untuk menjamin keselamatan dan keamanan dari misi dan tidak akan ikut campur dalam pekerjaannya," demikian pernyataan Kedubes Rusia di Den Haag dalam akun Twitter, seperti dilansir AFP, Senin (16/4/2018).

Rusia sekaligus mengecam Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan menyebut penyerangan gabungan yang dilakukan akhir pekan lalu di tiga fasilitas militer Suriah merupakan langkah untuk merusak kredibilitas dari misi penyelidikan.

Sementara itu, OPCW sudah membuka pertemuan darurat mengenai dugaan serangan gas beracun yang terjadi di Douma. Sumber menyebut pertemuan baru saja dimulai dan berlangsung tertutup.

Sebelumnya para dubes Inggris, Rusia, dan Prancis terlihat tiba di markas besar Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag.

OPCW memiliki 192 anggota dan diketuai Dubes Bangladesh Sheikh Mohammed Belal. Belal menggelar rapat dewan eksekutif pemerintahan untuk membahas dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah yang diikuti 41 negara hari ini.

Saat ini tim pencari fakta OPCW juga berada di Suriah untuk menyelidiki dugaan serangan zat kimia di Douma yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut