Rusia Lancarkan Serangan ke Sejumlah Wilayah Ukraina, Tuduh Kiev Tembaki PLTN Zaporizhzhia

MOSKOW, iNews.id - Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, pasukannya telah melancarkan serangan ke beberapa bagian di wilayah Ukraina. Rusia juga menuduh Kiev melakukan penembakan di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Pasukan Rusia melakukan serangan di wilayah Kherson, Mykolaiv, Kharkiv dan Donetsk pada Sabtu (17/9/2022). Pasukan Ukraina juga telah melakukan serangan balasan yang gagal di dekat Pravdyne di Kherson.

Baca Juga

Zionis Merespons Niat Turki Tangkap Netanyahu: Israel Kuat dan Tak Kenal Takut!

Kementerian pertahanan menambahkan, tingkat radiasi di Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa tetap normal. Dua insiden penembakan yang dilakukan tentara Ukraina tercatat terjadi dekat pabrik pada Sabtu.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Ukraina membantah pasukannya telah melakukan penembakan di dekat fasilitas di selatan negara itu.

Baca Juga

Infografis Rusia Serang Bendungan di Ukraina, Air Sungai Berubah Merah

Rusia dan Ukraina telah berulang kali menuduh satu sama lain menembaki pabrik Zaporizhzhia. Badan Energi Atom Internasional PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut agar Rusia mengakhiri pendudukannya atas fasilitas tersebut. 

Wali Kota Donetsk yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia mengatakan di Telegram, empat orang telah tewas akibat penembakan di bagian tengah kota. Fragmen cangkang howitzer Caesar buatan Prancis ditemukan.

Baca Juga

Jerman Ambil Alih Kilang Minyak Rusia untuk Amankan Pasokan Energi

Sementara itu, kantor berita TASS mengutip otoritas lokal di wilayah Belgorod Rusia mengatakan satu orang telah terbunuh oleh penembakan Ukraina.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah merebut kembali wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv. Di timur dan selatan, Rusia telah memusatkan pasukan selama berbulan-bulan di provinsi Luhansk dan Donetsk, untuk memperluas wilayah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow sejak 2014.

Editor: Umaya Khusniah