Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Terima Dubes Rusia dan Pengusaha di Istana, Apa yang Dibahas?
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Pelajari Senjata Buatan Barat yang Digunakan dalam Perang di Ukraina

Kamis, 11 Mei 2023 - 09:43:00 WIB
Rusia Pelajari Senjata Buatan Barat yang Digunakan dalam Perang di Ukraina
Juru Bicara Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. Moskow selalu mengklaim tindakan militernya di Ukraina bukanlah perang, melainkan operasi khusus yang bertujuan untuk menjamin keamanan Rusia. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia tengah mempelajari senjata buatan Barat yang digunakan Ukraina selama perang yang melibatkan kedua negara bekas Uni Soviet itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

“Untuk senjata, mereka memiliki senjata yang bagus di Barat. Ada yang buruk, ada yang tidak memenuhi syarat tersebut, ada senjata yang sangat berbahaya, ada yang berteknologi tinggi,” kata  Peskov dalam sebuah wawancara dengan saluran ATV dari Bosnia dan Herzegovina.

“Jadi kami mempelajari semua ini selama operasi militer khusus (di Ukraina),” ujarnya.
 
Dia mengatakan, sangat sulit membandingkan potensi militer Rusia dan Ukraina. Peskov pun menampik jika Moskow melancarkan perang di Ukraina. Menurut dia, yang dilakukan negaranya terhadap Ukraina murni operasi militer.

“Mengapa (tentara) Rusia bergerak sangat lambat? Karena Rusia tidak berperang, kami tidak berperang. Melancarkan perang adalah hal yang sama sekali berbeda,” ucapnya.

Menurut dia, saat berperang, yang dilakukan negara penyerang adalah penghancuran total infrastruktur, kota, dan sebagainya. “Sementara kami tidak melakukan ini. Kami bekerja untuk menyelamatkan infrastruktur dan mencoba menyelamatkan nyawa orang,” klaim Peskov.

Rusia telah melancarkan agresi militer di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu bertujuan untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut