Rusia Peringatkan Barat dan Ukraina karena Ancam Pasukannya di Moldova
MOSKOW, iNews.id - Moskow akan menganggap setiap tindakan Barat yang mengancam penjaga perdamaian Rusia di wilayah Transdniestria Moldova sebagai serangan terhadap Rusia.
"Kami memperingatkan Amerika Serikat, negara-negara anggota NATO, dan wilayah Ukraina, agar tidak mengambil langkah sembrono lagi. Setiap tindakan yang mengancam keamanan mereka (pasukan perdamaian Rusia) akan dianggap di bawah hukum internasional sebagai serangan terhadap Federasi Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Jumat (24/2/2023).
Peringatan tegas Rusia itu terjadi satu hari setelah Moskow menuduh Ukraina merencanakan invasi. Sebaliknya, di Kiev, Presiden Volodymyr Zelensky membantah pernyataan Moskow yang menyebut Ukraina ingin mengambil alih wilayah tersebut. Moldova juga menegaskan kembali bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
Peringatan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di Moldova, sebuah republik kecil bekas Soviet yang berbatasan dengan Ukraina, akan kemungkinan ancaman Rusia. Presiden pro-Eropa, Maia Sandu bulan ini menuduh Moskow merencanakan kudeta.
Pada Kamis (23/2/2023), Rusia menuduh Kiev berencana menginvasi Transdniestria, yang berbatasan dengan Ukraina. Wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia itu pecah dari kendali Moldova pada tahun 1990, setahun sebelum runtuhnya Uni Soviet.
Ada sekitar 1.700 tentara Rusia di Transdniestria, yang berpenduduk sekitar 440.000 orang. Menteri Luar Negeri Moldova, Nicu Popescu mengatakan, apa yang dia sebut komentar 'provokatif' Rusia tentang kemungkinan serangan Ukraina tidak benar.
"Otoritas Moldova telah menolak pernyataan ini sebagai tidak berdasar, dibuat untuk memanipulasi opini publik. Situasi keamanan di wilayah tersebut stabil," tulisnya di aplikasi pesan Telegram pada hari Jumat.
Zelensky pada konferensi pers mengatakan, Rusia terlibat dalam provokasi terus-menerus.
"Mereka jelas memahami bahwa kami menghormati integritas teritorial Moldova dan kami yakin wilayah Transdniestria adalah wilayah negara merdeka Moldova," katanya.
Zelensky pekan lalu mengatakan "jelas" Ukraina bukanlah negara terakhir yang dilihat Moskow. Kremlin sedang memikirkan cara untuk mencekik Moldova.
Editor: Umaya Khusniah