Rusia Peringatkan Rencana Trump Uji Coba Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata
NEW YORK, iNews.id - Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai rencana negaranya menguji coba nuklir bisa memicu perlombaan senjata.
Menurut Nebenzia, pernyataan Trump tersebut jelas telah menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.
"Tentu saja, hal ini telah menimbulkan kegemparan di seluruh dunia dan Amerika Serikat, karena banyak yang memahami bahaya dari langkah ini, risiko melanjutkan uji coba nuklir yang telah mereka lakukan sejak awal 1990-an," katanya, kepada kantor berita RIA Novosti, dikutip Senin (10/11/2025).
Hal yang lebih membahayakan, lanjut dia, pernyataan Trump tersebut berpotensi menimbulkan konsekuensi tidak bisa diprediksi.
Oleh karena itu Rusia akan terus memantau perkembangannya.
Trump sebelumnya menginstruksikan Departemen Pertahanan (Pentagon) melanjutkan kembali uji coba nuklir yang telah ditangguhkan selama 33 tahun.
Dia berlasan AS perlu melakukan uji coba nuklir karena negara lain, seperti Rusia dan China, secara diam-diam melakukannya.
Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu merespons rencana Trump untuk kembali menguji coba senjata nuklir. Menurut Putin, rencana tersebut merupakan masalah serius.
"Iya, memang, ini masalah serius," kata Putin, dalam pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan Nasional Rusia.
Dia menegaskan sudah mendapat informasi dari Duta Besar Rusia di Washington DC, Alexander Darchiev, terkait pernyataan Trump tersebut. Dewan Keamanan Nasional Rusia kemudian menganalisis pernyataan serupa lainnya yang disampaikan para pejabat AS.
Putin telah menginstruksikan berbagai kementerian dan lembaga negara untuk mengumpulkan informasi serta membahas kemungkinan uji coba senjata nuklir sebagai respons atas rencana AS tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov di kesempatan terpisah mengatakan, perlu untuk memulai persiapan dimulainya kembali uji coba nuklir di fasilitas Novaya Zemlya.
Editor: Anton Suhartono