Rusia Sebut AS Makin Nyaman soal Senjata Nuklir, Kenapa?
AS dan Masa Depan Senjata Nuklir
Rusia khawatir pembiaran semacam ini justru memperkuat keyakinan AS bahwa penggunaan senjata nuklir bisa dibenarkan dalam konteks tertentu. Tanpa pengakuan atau kecaman, tidak ada jaminan bahwa tragedi serupa tidak akan terulang.
“Tanpa jawaban atas apa yang akan dilakukan AS selanjutnya dengan persenjataan nuklirnya, dunia tetap berada dalam bayang-bayang ancaman,” ujarnya.
Ironisnya, dalam peringatan tersebut, pejabat-pejabat Hiroshima dan Nagasaki justru menyinggung Rusia dalam konteks senjata nuklir saat ini, bukan AS yang menjadi pelaku sejarah.
“Pejabat kota menyebut bahwa AS dan Rusia belum mengambil kesimpulan atau belajar dari tragedi tersebut. Tapi mereka tidak menyebutkan fakta historis siapa pelakunya,” ujar Zakharova, menyindir.
Pada Agustus 1945, militer AS menjatuhkan dua bom atom di Jepang. Bom pertama menghantam Hiroshima pada 6 Agustus dan menewaskan 140.000 orang dari total 350.000 penduduk kota itu. Tiga hari kemudian, bom kedua dijatuhkan di Nagasaki dan menyebabkan sekitar 74.000 korban jiwa.
Editor: Anton Suhartono