Saat Sidang Pemakzulan di Senat, Trump Hadiri Pertemuan Ekonomi Dunia di Swiss
WASHINGTON, iNews.id - Sidang pembukaan pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Senat akan digelar pekan depan. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS sudah menyerahkan pasal pemakzulan yang disetujui dalam sidang pada Desember 2019 ke Senat untuk dibahas dan diputuskan.
Namun Trump lagi-lagi tak akan menyaksikan langsung sidang tersebut pada Selasa (21/1/2020). Dia akan berada di resor mewah di Davos, Swiss, saat sidang berlangsung, untuk mengikuti Forum Ekonomi Dunia.
Saat sidang pemakzulan di DPR, Trump juga tak menyaksikan secara langsung. Dia menghadiri rapat umum dengan para pendukungnya.
Trump yakin Senat tak akan menyetujui pemakzulannya, meski di DPR lolos. Ini karena DPR dikuasai seteru politik yakni Partai Demokrat, sedangkan Senat didominasi partai pengusungnya, Republik.
"Saya akan pergi ke Davos. Saya akan bertemu para pebisnis terbesar di dunia, mengajak mereka ke sini. Saya juga akan bertemu dengan para pemimpin dunia," kata Trump, dikutip dari AFP, Jumat (17/1/2020).
Davos merupakan tempat para penggerak dan pelopor ekonomi dunia berkumpul setiap tahun untuk mediskusikan secara informal masalah-masalah berat. Para kritikus menyebutnya pertemuan itu merupakan ajang bincang-bincang para miliarder dan selebritas yang selama tidak kelihatannya peran di depan layar.
Namun untuk tahun ini sebagian besar para pemimpin dunia membatalkan kehadiran mereka.
Trump akan menjadikan forum ini untuk menunjukkan kepada para pemimpin dunia dan pelaku bisnis besar apa yang sudah dilakukan oleh AS.
"Setiap pemimpin dunia melihat saya dan bertanya, 'Apa yang telah Anda lakukan? Ini adalah hal paling luar biasa yang pernah kita lihat," tuturnya.
Meski tema pertemuan Davos 2020 adalah darurat iklim, Trump akan membawa agenda sendiri.
Pehasihat utama kepresidenan Kellyanne Conway mengatakan, Trump akan membawa isu salah satunya bahaya sosialisme. Beberapa hal lain juga akan diangkat.
"Dia akan terus berbicara tentang pasar saham, memaksa negara anggota NATO membayar untuk biaya keamanan bersama, dan berbicara tentang ekonomi global," tutur Conway.
Editor: Anton Suhartono