Sadis, Atlet Voli Wanita Afghanistan Dipenggal Taliban Keluarga Diancam
Hingga saat ini, hanya dua pemain tim yang dapat meninggalkan Afghanistan secara mandiri. Sementara anggota tim lainnya masih berada di Afghanistan dan di bawah ancaman dan teror.
"Semua pemain tim bola voli dan atlet putri lainnya berada dalam situasi yang buruk, putus asa dan ketakutan," kata Afzali.
Dia menambahkan, banyak orang mengungsi dan tinggal di tempat yang tidak diketahui. Upaya untuk mendapatkan dukungan dari organisasi asing dan negara-negara lain agar bisa meninggalkan Afghanistan, namun sejauh ini tidak berhasil.
Kematian Mahjabin telah memicu kekhawatiran banyak pihak bilamana menjadi sasaran Taliban dan individu-individu yang telah lama berusaha mengganggu olahraga wanita.
Dengan Taliban menguasai Afghanistan, semua aktivitas perempuan di bidang olahraga, politik dan sosial telah berhenti. Masih ada kekhawatiran tentang berlanjutnya pembatasan terhadap kehidupan dan pekerjaan serta keselamatan perempuan yang aktif di arena sosial.
Editor: Umaya Khusniah