Saif Al Islam, Putra Diktator Muammar Khadafi Maju dalam Pemilihan Presiden Libya
Namun sebuah pertemuan besar yang digelar di Paris, Prancis, pada Jumat lalu setuju untuk menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang mengganggu atau mencegah pemilu.
Saif Al Islam akan bernostalgia dengan era sebelum ayahnya digulingkan dari kekuasaan lalu terbunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO. Tahun ini tepat 1 dekade kekacauan dan kekerasan tersebut. Khadafi ditangkap di Sirte oleh pemberontak pada Oktober 2011 lalu ditembak mati.
Para analis menilai sulit bagi Saif Al Islam untuk bisa melanjutkan kepemimpinan sang ayah. Sebagian besar warga Libya masih terkenang dengan masa pemerintahan keras Khadafi. Selain itu Saif Al Islam serta tokoh-tokoh yang masih setia dengan Khadafi sudah sejak lama keluar dari pemerintahan sehingga akan sulit untuk memobilisasi dukungan massa.
Editor: Anton Suhartono