Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : iQIYI Garap Konten Lokal untuk Penonton Indonesia, 3 Seri Original Diluncurkan 2026!
Advertisement . Scroll to see content

Salut, Profesor Teknologi Ini Masih Mengajar meski Berusia 100 Tahun

Rabu, 27 Maret 2019 - 06:04:00 WIB
Salut, Profesor Teknologi Ini Masih Mengajar meski Berusia 100 Tahun
Profesor Yang Enze (Foto: Xinhua)
Advertisement . Scroll to see content

Sistem yang  mencakup jarak 13,6 kilometer, terdiri dari tiga serat optik yang disatukan oleh splicer. Butuh 3 hari bagi Yang dan para ahli lainnya untuk mengendalikan hilangnya sinyal.

Pada percobaan awal, tiga serat optik itu hanya bisa mencapai jarak 5,5 km, atau kurang 1 km dari target.

"Kami bekerja sepanjang musim panas di lab. Saat itu sedang panas terik di Wuhan, saya terus bekerja, bahkan hampir tidak ada waktu untuk sekadar mengelap keringat," kata Yang.

Proyek ini mulai beroperasi pada akhir 1982, diikuti oleh pembentukan sistem komunikasi optik di banyak kota lain.

Industri komunikasi optik China melihat perkembangan pesat.

Yang diterima di Universitas Wuhan pada 1937 saat Jepang menabrak Jembatan Lugou yang juga dikenal dengan Jembatan Marco Polo pada 7 Juli. Peristiwa itu menandai dimulainya perang Jepang-China selama Perang Dunia II.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut