Sambil Tersenyum, Donald Trump Kisahkan Masih Sempat Cari Sepatunya Usai Ditembak
Trump menjelaskan, sepatu itu terlepas karena para agen memegangnya dengan sangat kuat untuk membawanya.
“Agen tersebut memegang saya dengan sangat keras sehingga sepatu saya terlepas dan sepatu saya terasa ketat,” katanya, sambil tersenyum, seperti dilaporkan kembali The New York Post.
Trump juga mengungkapkan kekaguman melihat bagaimana para agen Dinas Rahasia menolongnya. Petugas memegangnya dengan sangat kuat meninggalkan luka memar di tubuh.
Dalam wawancara itu Trump membuka kancing tangan kemeja putihnya untuk menunjukkan luka tersebut.
Selain kepada petugas Dinas Rahasia yang menolong di panggung, Trump juga memuji agen sniper yang menembak pelaku. Tembakan sniper yang berada di atap gedung di belakang panggung mengenai kepala pelaku, tepat di atas hidung antara kedua mata.
“Mereka menembaknya dengan satu tembakan tepat di antara kedua matanya. Mereka menjalankan tugas yang luar biasa,” kata Trump, sambil menunjuk pangkal hidungnya.
Thomas Matthew Crooks (20), pria asal Bethel Park, Pennsylvania, menembak Trump dari jarak sekitar 150 meter saat kampanye. Trump menderita luka ringan di telinga kanan atas akibat insiden tersebut. Dari kartu identitas pemilih, Crooks diketahui anggota Partai Republik. Para agen Biro Penyelidikan Federal (FBI), lembaga yang memimpin penyelidikan kasus ini, masih berupaya untuk mengungkap motif penembakan tersebut.
Editor: Anton Suhartono