Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satu-satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India Muncul ke Publik, Ungkap Penderitaan dan Trauma
Advertisement . Scroll to see content

Satu-satunya Korban Selamat Kisahkan Kengerian Kecelakaan Pesawat Air India Tewaskan 260 Orang

Rabu, 05 November 2025 - 03:04:00 WIB
Satu-satunya Korban Selamat Kisahkan Kengerian Kecelakaan Pesawat Air India Tewaskan 260 Orang
Kisah hidup Viswash Kumar Ramesh bak keajaiban di tengah tragedi besar yang menewaskan 260 orang (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - Kisah hidup Viswash Kumar Ramesh (39) bak keajaiban di tengah tragedi besar. Dia adalah satu-satunya korban selamat dari kecelakaan pesawat Air India AI 171, yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad pada 12 Juni lalu, menewaskan 241 penumpang dan awak pesawat lainnya.

Kini, setelah berbulan-bulan menjalani perawatan medis dan terapi trauma, Ramesh akhirnya muncul ke publik dan membuka luka yang belum sepenuhnya sembuh, baik secara fisik maupun batin.

Selamat dari Neraka di Udara

Dalam wawancara emosional dengan BBC, Ramesh menceritakan detik-detik mengerikan saat pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang ditumpanginya tiba-tiba kehilangan tenaga tak lama setelah tinggal landas.

“Rasanya seperti pesawat berhenti di udara selama beberapa detik, lalu semuanya bergetar hebat,” ujarnya.

“Semuanya terjadi di depan mata saya. Pramugari dan penumpang tewas seketika. Saya tidak tahu bagaimana bisa selamat,” kata Ramesh, menegaskan. 

Ramesh duduk di kursi 11A, dekat jendela. Saat pesawat terbakar setelah menghantam tanah, dia secara ajaib masih bernapas. Rekaman amatir yang beredar menunjukkan dirinya berjalan tertatih menjauh dari reruntuhan pesawat yang diselimuti asap, tubuhnya penuh luka dan debu.

Namun di balik keberuntungan itu, dia harus menerima kenyataan pahit, adiknya, Ajay (27), yang duduk beberapa kursi darinya, tewas di tempat.

Bertahan Hidup dengan Luka yang Tak Terlihat

Ramesh kini tinggal di rumahnya di Leicester, Inggris, setelah berbulan-bulan dirawat intensif di rumah sakit India. Luka fisiknya masih terasa hingga kini, sakit di kaki, bahu, lutut, dan punggung akibat benturan keras saat mencoba keluar dari reruntuhan.

Namun, luka paling dalam bukan di tubuh, melainkan di pikirannya. Dia menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang parah.

“Saya tidak bisa tidur. Setiap kali menutup mata, saya kembali ke momen itu, jeritan, api, bau asap, dan adik saya yang tak lagi bernapas,” ujarnya.

Ramesh juga mengaku masih sulit beraktivitas. Dia belum bisa bekerja, bahkan berjalan jauh pun terasa menyakitkan. Bahkan, dokter menyatakan dia tidak akan bisa bekerja secara penuh lagi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut