Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Gerah Trump Jual 48 Jet Tempur F-35 ke Arab Saudi
Advertisement . Scroll to see content

Sebut Palestina Tak Pernah Ada, Akun Twitter Putra Netanyahu Diserang

Kamis, 25 April 2019 - 09:39:00 WIB
Sebut Palestina Tak Pernah Ada, Akun Twitter Putra Netanyahu Diserang
Yair Netanyahu. (FOTO: GETTY IMAGES)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.id - Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair, menuai kritik setelah cuitannya menyangkal eksistensi Palestina dengan alasan tidak ada huruf 'P' dalam bahasa Arab. Yair selama ini dikenal aktif di Twitter.

Dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (25/4/2019), dia memulai kontroversi dengan membagikan foto dari sebuah desa Palestina yang secara etnis dibersihkan dari penghuninya oleh kelompok Haganah, Irgun, dan Lehi -grup Zionis yang secara luas dianggap sebagai organisasi teroris selama peristiwa Nakba (Bencana) pada 1948.

Tweet ini menarik beberapa balasan dari netizen yang menunjukkan sejarah berdarah desa tersebut dan nasib warga Palestina yang pernah tinggal di sana.

Sebagai tanggapan, Yair mengklaim bahwa gagasan negara Palestina adalah mitos. Dia mencoba menghadirkan bukti fakta bahwa huruf 'P' tidak ada dalam bahasa Arab, mengabaikan fakta bahwa nama Arab di wilayah itu adalah Falasteen.

Dia kemudian mengklaim bahwa orang Arab adalah milik Arab karena kesamaan linguistik, sama seperti orang Yahudi seharusnya menjadi milik Yudea.

Netizen pun dengan cepat membalas cuitan Yair. Mereka menunjukkan bahwa huruf 'J' juga tidak ada dalam bahasa Ibrani, dan dengan logikanya sendiri, orang-orang Yahudi seharusnya tidak memiliki koneksi ke wilayah yang dianggap Yudea.

Aktivis pro-Palestina-Israel-Amerika, Miko Peled, lebih lanjut mempertanyakan apakah tidak adanya huruf 'J' dalam bahasa Ibrani berarti Yerusalem juga tidak ada.

Beberapa netizen menyoroti pernyataan ini. Jika komentar seperti ini dibuat oleh orang non-Yahudi, maka itu akan dianggap anti-Semitisme.

Netizen lain berusaha mendidik Yair tentang sejarah Palestina, menggunakan peta lama Ottoman yang dengan jelas mengidentifikasi wilayah itu sebagai Falasteen, kemudian mengganti "F" dengan "P" Turki, bahkan sebelum Mandat Inggris dan pembagian Levant oleh kekuatan kekaisaran.

Yair terus berusaha membenarkan pernyataannya, menunjukkan kesamaan antara bendera nasional Yordania dan Palestina. Namun pernyataannya ini semakin dibantah ketika netizen menunjukkan kesamaan antara banyak bendera di bagian lain dunia.

Politisi Israel sering berupaya memanipulasi sejarah untuk membenarkan berdirinya Israel dan mengecam klaim yang dibuat oleh penduduk Palestina.

Yair Netanyahu mempunyai reputasi perangai yang kasar dan perilaku ofensif di media sosial. Bulan lalu, dia dikecam oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah menuduh Turki menduduki Konstantinopel.

Tahun lalu, dia memicu ketegangan diplomatik antara Turki dan Israel setelah memposting gambar di Instagram yang bertuliskan "Persetan Turki", menyusul kecaman atas serangan Israel terhadap pengunjuk rasa di Jalur Gaza.

Pada Desember, Facebook melarangnya selama 24 jam setelah memposting serangkaian pos anti-Muslim dan anti-Palestina yang menurut jejaring sosial itu melanggar aturan tentang kebencian.

Pada 2017, Yair memposting status mencela kelompok sayap kiri Amerika bahwa mereka lebih berbahaya daripada neo-Nazi, kurang dari sepekan setelah serangan teroris supremasi kulit putih di Charlottesville, yang menewaskan satu orang.

Dia mendapat kecaman lagi sebulan kemudian dia memposting karikatur anti-Semit yang menyarankan konspirasi berada di belakang masalah hukum keluarganya yang terus berkembang. Gambar itu dibagikan oleh mantan pemimpin Ku Klux Klan David Duke dan situs web berita neo-Nazi.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut