Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebakaran Dahsyat di Jepang Ludeskan 170 Rumah, Api Menyebar ke Hutan
Advertisement . Scroll to see content

Sebut Perempuan Terlalu Lama Belanja, Wali Kota di Jepang Dikecam Netizen

Jumat, 24 April 2020 - 12:53:00 WIB
Sebut Perempuan Terlalu Lama Belanja, Wali Kota di Jepang Dikecam Netizen
Ichiro Matsui (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

OSAKA, iNews.id - Seorang wali kota di Jepang dikecam netizen karena menyampaikan pernyataan yang dianggap menghina perempuan.

Wali Kota Osaka Ichiro Matsui menganggap selama wabah virus corona ini laki-laki sebaiknya yang berbelanja di toko karena perempuan terlalu lama.

Jepang dalam status darurat virus corona dengan menetapkan pembatasan awalnya di tujuh prefektur namun kini ke seluruh negeri, meskipun tak memberlakukan lockdown.

Warga di prefektur yang mengalami pembatasan diminta tak keluar rumah kecuali untuk membeli kebutuhan pokok. Itu pun disarankan hanya satu orang di setiap keluarga yang keluar.

Menurut Matsui, perempuan terlalu banyak pertimbangan saat memilih apa yang akan dibeli sehingga bisa menghabiskan waktu lebih lama di toko-toko atau supermarket.

Dengan kondisi tersebut, maka potensi penularan virus corona akan lebih tinggi.

“(Perempuan) Membutuhkan waktu lama karena mereka menelusuri sekitar dan ragu tentang ini dan itu," kata Matsui, dikutip kantor berita Kyodo, Jumat (24/4/2020).

"Laki-laki bisa mengambil barang-barang yang diperintahkan (untuk dibeli) lalu pergi. Jadi saya kira, baik bahwa mereka lah (laki-laki) yang pergi berbelanja untuk menghindari kontak antarmanusia," ujar pria 56 tahun itu, menambahkan, seperti dilaporkan kembali AFP.

Matsui melanjutkan, sarannya itu mungkin saja tak didengar, namun dia sudah menerapkan aturan itu di keluarganya.

Pernyataannya itu mengundang kecaman netizen. Seorang netizen di Twitter mengatakan Matsui menunjukkan sikap tidak sopan, tak hanya kepada perempuan namun juga laki-laki.

Netizen lainnya menganggap, Matsui menyamakan semua perempuan. Padahal ada juga laki-laki yang suka berlama-lama ketika belanja.

“Penuh prasangka terhadap perempuan. Ada laki-laki yang juga bingung, sedangkan perempuan lebih lincah dan tajam,” katanya.

Meski demikian ada netizen yang setuju dengan pandangan Matsui.

"Itu benar. Khususnya para perempuan lansia yang selalu mengobrol, tidak peduli tentang belanjaan mereka," ujar seorang netizen di Twitter.

Meskipun populasi perempuan berpendidikan tinggi di Jepang besar, negara itu menempati peringkat 121 dari 153 negara dalam indeks kesenjangan gender World Economic Forum 2020. Penilaian terutama didasarkan pada minimnya peran perempuan Jepang di pemerintahan dan politik.

Berita Lain Bisa Dibaca di Okezone: PBB Memperingatkan Pandemi Virus Corona Bisa Menjadi Krisis HAM

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut