Sebut Perjanjian Damai Omong Kosong, Korut Siapkan Propagana Skala Besar ke Korsel
PYONGYANG, iNews.id - Korea Utara berencana melakukan aksi propaganda balasan kepada Korea Selatan dengan cara menyebarkan selebaran secara masif. Rencana Pyongyang tersebut berpotensi melanggar perjanjian antar-Korea.
Ketegangan dua Korea meningkat sejak pekan kemarin setelah Korea Utara menghancurkan kantor penghubung bersama. Tindakan Korut merupakan buntut kekecewaan atas sikap Korsel yang dianggap tidak serius menangani pembelot Korut melakukan propaganda di dekat perbatasan dua negara.
Para pembelot Korut secara teratur mengirimkan selebaran anti-Korut bersama makanan, uang kertas 1 dolar Amerika Serikat, radio mini, USB berisi film Korea Selatan. Barang-barang tersebut disalurkan ke wilayah Korut dengan cara dihanyutkan ke sungai.
Dilansir dari media Korea Utara, KCNA, Pyongyang bersiap melancarkan propaganda balasan dalam skala besar ke Korea Selatan. Kementerian Unifikasi Korea, Sabtu (20/6/2020) kemarin, sebenarnya sempat meminta Korut membatalkan rencana tersebut sebab bisa melanggar perjanjian damai.
Akan tetapi, seruan tersebut ditolak Departemen Front Bersatu--partai berkuasa di Korea Utara--yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea. Mereka menyebutnya sebagai 'omong kosong yang tidak masuk akal."
"Mengingat kesalahan mereka sendiri, berani-beraninya mereka mengucapkan kata-kata seperti penyesalan dan pelanggaran?," kata juru bicara partai.
Editor: Arif Budiwinarto