OTTAWA, iNews.id – Komunitas Indian di Kanada mendesak pihak berwenang melakukan pencarian skala nasional kuburan massal di lokasi sebuah sekolah. Seruan itu muncul setelah publik di negara itu digemparkan oleh penemuan jasad 215 anak-anak di satu bekas sekolah asrama di Provinsi British Columbia, minggu lalu.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pada Senin (31/5/2021) mengatakan bahwa pencarian lebih banyak kuburan massal semacam itu menjadi bagian penting dari upaya untuk mengungkapkan kebenaran. Kendati demikian, dia tidak menegaskan komitmennya secara khusus untuk upaya tersebut.
Influencer Cantik Stefanie Pieper Dibunuh, Jasad Dimasukkan Koper dan Dikubur di Hutan
Tk'emlúps te Secwépemc First Nation, kumpulan masyarakat adat Indian di Kanada, pada minggu lalu mengumumkan penemuan mayat 215 anak. Beberapa di antara mereka masih berusia tiga tahun alias balita saat meninggal. Mayat-mayat itu terkubur di lokasi Kamloops Indian Residential School, yang pernah menjadi sekolah terbesar di Kanada.
Antara 1831 dan 1996, sistem sekolah asrama Kanada secara paksa memisahkan anak-anak Indian dari keluarga mereka. Situasi itu membuat mereka mengalami pelecehan, kekurangan gizi, dan pemerkosaan. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Kanada telah meminta pihak berwenang menyelidiki sistem yang disebut “genosida budaya (Indian)” tersebut pada 2015.
Penyelenggara Kelas Yoga Orgasme di Bali, Christopher Kyle Martin Resmi Dideportasi ke Kanada
Pengumuman atas penemuan ratusan jasad anak-anak itu memicu kemarahan publik Kanada. Banyak warga yang mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk duka cita mereka atas peristiwa tersebut.
Sebagian warga yang lain meletakkan ratusan sepatu kecil di lapangan umum, lokasi kantor pemerintahan, serta di tangga gereja—mengacu pada peran gereja-gereja Kristen dari berbagai denominasi dalam menjalankan sekolah asrama tersebut.
Heboh, Anggota DPR Kanada Telanjang Bulat saat Rapat Virtual
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku