Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Sejumlah Pendukung Donald Trump Dipecat Gara-Gara Kerusuhan di Capitol

Jumat, 08 Januari 2021 - 07:10:00 WIB
Sejumlah Pendukung Donald Trump Dipecat Gara-Gara Kerusuhan di Capitol
Sejumlah tentara berjaga-jaga di sekitar Gedung DPR AS (Capitol), Washington DC, usai kerusuhan kemarin. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Beberapa perusuh yang menyerbu Gedung DPR AS (Capitol) di Washington DC telah dipecat dari pekerjaan mereka, Kamis (7/1/2021). Pemecatan itu terjadi setelah detektif internet mempublikasikan identitas mereka.

Departemen Kepolisian DC merilis foto orang-orang yang terlibat kerusuhan pada Rabu kemarin, serta potensi tuduhan yang bakal dialamatkan kepada mereka. Sejauh ini, sekitar 68 orang ditangkap terkait aksi penyerbuan Capitol yang menyebabkan pecahnya jendela dan kerusakan fasilitas di gedung DPR itu. Tak hanya itu, polisi juga menemukan ada sejumlah perabotan di sana yang dicuri saat kerusuhan.

Biro Investigasi Federal AS (FBI) juga meminta publik untuk membantu mengidentifikasi para perusuh kemarin. Namun, seruan lembaga itu justru mengundang ejekan warganet di media sosial. Pasalnya, sudah banyak liputan produktif di TV yang menampilkan insiden tersebut. Bahkan, tak sedikit para pendukung Donald Trump berswafoto (selfie) dan mengunggah video mereka sebelum menyerbu Capitol ke media sosial.

Beberapa orang yang sebelumnya berfoto dalam aksi unjuk rasa bela Trump dan pendukung gerakan teori konspirasinya dapat diidentifikasi dalam waktu singkat. Detektif online kini memfokuskan upaya menemukan perusuh-perusuh lainnya.

Salah satu lelaki yang fotonya ditampilkan oleh Kepolisian DC tampak mengenakan ID (tanda pengenal) tempat dia bekerja saat berada di dalam Capitol. Dia pun segera dikenali dan dipecat oleh bosnya di perusahaan pemasaran Navistar di Kota Frederick, Negara Bagian Maryland.

“Meskipun kami mendukung hak semua karyawan untuk melaksanakan kebebasan berbicara secara damai dan sesuai hukum, setiap karyawan yang menunjukkan perilaku berbahaya yang membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain tidak akan lagi memiliki kesempatan kerja di Navistar,” ungkap perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebut nama pria itu.

Sementara itu, Libby Andrews, seorang agen real estat dari Chicago, juga dipecat oleh perusahaannya yakni @properties. Namun, perempuan itu menegaskan, dia tidak melakukan kesalahan apa pun dan belum sempat memasuki Gedung DPR AS selama aksi unjuk rasa.

“Saya seorang perempuan berusia 56 tahun, dan (bertubuh) mungil. Saya ke sana (DPR AS) bukan untuk menimbulkan masalah. Saya ada di sana untuk mendukung presiden saya,” kata Andrews dalam sebuah wawancara, dikutip Reuters, Jumat (8/1/2021).

Andrews mengatakan, pada saat berunjuk rasa kemarin, dia memang menaiki tangga Capitol. Namun tak ada aparat keamanan yang mencegahnya ketika itu. Dia juga sempat menunggah foto selfie dari tempat kejadian di Instagram, serta menyanyikan lagu kebangsaan Amerika.

Rick Saccone, seorang asisten profesor di Saint Vincent College di Latrobe, Pennsylvania, mengundurkan diri setelah perguruan tinggi tempatnya bekerja meninjau video yang dia unggah di Facebook dari tempat kejadian. 

“Sebagai hasil dari penyelidikan itu, Dr Saccone telah mengajukan pengunduran diri dan kami telah menerima surat pengunduran dirinya, berlaku segera,” kata pihak kampus dalam sebuah pernyataan.

Saccone yang dihubungi melalui telepon, juga mengonfirmasi pengunduran dirinya. Dia mengaku tidak melihat adanya aksi kekerasan dari pendemo dan juga tidak pernah melewati ambang masuk Gedung DPR AS, kemarin. Saccone mengatakan, dia telah menghapus video itu dari akun Facebook miliknya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut