Sejumlah Politisi Ditangkap di Yordania, Termasuk Syarif Hassan
AMMAN, iNews.id – Sejumlah tokoh politik dan figur publik di Yordania ditangkap aparat, termasuk mantan utusan kerajaan Syarif Hassan bin Zaid dan Basim Ibrahim Awadhillah. Penangkapan mereka terkait dengan masalah keamanan di negara itu.
Kantor Berita Yordania melaporkan penangkapan itu Sabtu (3/4/2021) malam. Syarif Hassan adalah mantan utusan Kerajaan Yordania. Sementara Awadhillah adalah mantan penasihat kerajaan sekaligus orang kepercayaan lama Raja Abdullah II, kepala negara Arab itu.
Awadhillah juga dikenal sebagai sosok pendorong di balik reformasi ekonomi di Yordania, sebelum dia mengundurkan diri sebagai kepala staf Istana Kerajaan Yordania pada 2008.
Sebelumnya, sempat pula beredar kabar yang menyebutkan bahwa saudara raja, Pangeran Hamzah bin Hussein juga ditangkap. Akan tetapi, Kantor Berita Yordania memastikan informasi itu palsu.
Pangeran Hamzah menjadi putra mahkota Yordania sejak 7 Februari 1999. Namun, dia disingkirkan dari posisi tersebut pada 28 november 2004, setelah Raja Abdullah II menunjuk putranya sendiri, Pangeran Hussein bin Abdullah, sebagai putra mahkota baru.
Pihak militer Yordania menyatakan, Pangeran Hamzah telah didesak untuk menghentikan berbagai tindakan yang dapat mengancam “keamanan dan stabilitas” negara.
Sumber keamanan negeri itu juga menambahkan, penangkapan kali ini menyusul tindak lanjut operasi dari aparat gabungan keamanan dan intelijen militer, di bawah pengawasan panglima Angkatan Darat Yordania.
Sejumlah sumber mengatakan kepada Alarabiyah, pihak berwenang di Yordania telah memulai penyelidikan terhadap para tahanan politik itu. Akan tetapi, mereka tidak menyebutkan secara perinci alasan keamanan yang dimaksud dalam penangkapan itu.
Koresponden Alarabiyah dengan mengutip sumber-sumber keamanan melaporkan, ada sedikitnya 20 orang yang ditangkap dalam operasi intelijen itu, termasuk beberapa pemimpin suku di Yordania.
Penangkapan pejabat tinggi dan anggota keluarga kerajaan bisa dibilang jarang terjadi di Yordania.
Editor: Ahmad Islamy Jamil