Sekjen PBB Sesalkan Korut Bakal Uji Coba Rudal dan Senjata Nuklir Lagi
Sejauh ini Amerika Serikat dan Korea Selatan yang berperan dalam negosiasi, tanpa mengabaikan peran sekutu dekat Korut, yakni China dan Rusia.
Sebelumnya pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan tidak ada lagi alasan bagi negaranya untuk terikat dengan moratorium deklarasi rudal balistik dan uji coba senjata nuklir. Kim menegaskan, negaranya sedang menyiapkan senjata strategis baru dan akan diperkenalkan dalam waktu dekat.
Namun Presiden AS Donald Trump mengungkapkan rasa yakinnya bahwa Kim tak akan bertindak terlalu jauh. Hal ini didasarkan bahwa dia dan Kim telah meneken komitmen denuklirisasi dalam pertemuan di Singapura pada Juni 2018. Trump yakin Kim tak akan keluar dari kesepakatan, meskipun pembicaraan denuklirisasi kedua negara masih buntu.
Di lain pihak, Kim beberapa kali mengeluhkan aksi provokasi AS, yakni tetap melakukan latihan perang bersama Korea Selatan, menguji coba persenjataan mutakhir, serta yang paling berat adalah menjatuhkan sanksi terbaru terhadap negaranya.
Pada November, Korut memperingatkan AS tentang kemungkinan "hadiah Natal" setelah Kim memberikan AS tenggat waktu sampai akhir tahun untuk mengubah sikapnya dalam perjanjian denuklirisasi. Banyak pihak berspekulasi bahwa hadiah Natal yang dimaksud adalah uji coba rudal balistik, namun sampai detik terakhir tahun 2019, tak ada rudal yang diluncurkan.
Editor: Anton Suhartono