Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Muslim yang Cegah Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Dapat Sumbangan Rp27 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Sekutu Jadi Lawan, Hubungan Australia-Israel Memburuk Dipicu Pengakuan Negara Palestina

Kamis, 21 Agustus 2025 - 11:43:00 WIB
Sekutu Jadi Lawan, Hubungan Australia-Israel Memburuk Dipicu Pengakuan Negara Palestina
Hubungan Australia dan Israel yang dulunya sekutu dekat kini berada di titik nadir (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Hubungan antara Australia dan Israel yang dulunya dikenal sekutu dekat kini berada di titik nadir. Pemicu utama ketegangan terbaru adalah rencana Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk mengakui negara Palestina, langkah yang membuat Israel murka.

Konflik diplomatik itu makin memanas setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan kritik keras, menyebut Albanese sebagai politikus lemah yang “mengkhianati Israel” serta “menelantarkan orang-orang Yahudi Australia”.

Australia Tak Tinggal Diam

Serangan verbal Netanyahu langsung dibalas oleh pemerintah Australia. Menteri Dalam Negeri Tony Burke menilai pernyataan tersebut tidak hanya menyerang PM Albanese, tetapi juga mencerminkan cara berpikir Israel yang keliru tentang kekuatan.

“Kekuatan tidak diukur dari berapa banyak orang yang diledakkan atau anak-anak yang dibuat kelaparan,” kata Burke, dalam wawancara dengan radio ABC, merujuk pada aksi militer Israel di Gaza.

Burke menegaskan keputusan PM Albanese untuk tetap mengumumkan pengakuan negara Palestina meski sudah tahu akan memicu kemarahan Israel, justru menunjukkan keberanian dan prinsip yang kuat.

Hubungan Diplomatik Retak

Sebelum pengumuman rencana pengakuan Palestina, Albanese sempat menghubungi Netanyahu dan menuduhnya berbohong soal kondisi di Gaza. Setelah mendengarkan langsung keberatan dari Tel Aviv, Albanese tetap jalan terus dengan rencana tersebut.

Tindakan itu membuat hubungan Canberra–Tel Aviv yang selama ini hangat, mendadak menjadi dingin. Beberapa jam setelah Australia mengumumkan rencana pengakuan Palestina, pemerintah membatalkan visa untuk anggota parlemen Israel, Simcha Rothman, yang sedianya akan berpidato di Sydney.

Langkah itu dibalas cepat oleh Menlu Israel Gideon Saar dengan mencabut visa diplomat Australia yang bertugas untuk Otoritas Palestina.

Dari Sekutu Jadi Lawan

Ketegangan ini menandai perubahan besar dalam hubungan dua negara yang selama bertahun-tahun saling mendukung di forum internasional. Namun sejak perang Gaza kembali berkobar, sikap Australia mulai bergeser, terutama karena tekanan publik domestik dan meningkatnya keprihatinan terhadap korban sipil Palestina.

Kini, dengan rencana pengakuan negara Palestina akan diumumkan secara resmi pada Sidang Umum PBB September mendatang, hubungan Australia-Israel berpotensi semakin memburuk.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut