Sempat 'Diserang' Herbisida Israel, Kini Lahan Pertanian di Gaza Mulai Pulih
GAZA CITY, iNews.id - Dari ladang terong miliknya di Jalur Gaza, Massud Habib memandang ke arah penghalang keamanan perbatasan Israel. Matanya menyipit terkena cahaya matahari akhir musim gugur.
Menurut Habib, selama empat tahun, pesawat-pesawat Israel secara teratur menyemprotkan herbisida (pembasmi rumput liar) di sepanjang perbatasan. Semprotan dari herbisida itu menghanguskan hasil panennya, dan Habib khawatir hal itu dapat dimulai kembali kapan saja.
Dilaporkan AFP, Rabu (4/12/2019), Israel menyatakan, mereka hanya menyemprot di perbatasannya untuk membersihkan zona penyangga yang dianggap tempat persembunyian bagi para penyerang Palestina.
Israel dan gerakan Islamis Palestina, Hamas, yang mengawasi jalur itu, berperang tiga kali sejak 2008. Bentrokan-bentrokan lintas perbatasan juga masih kerap terjadi sejak putaran terakhir pada 2014.
"Herbisida itu disemprotkan pagi-pagi sekali," kata Habib, dengan kaus kerjanya yang biru dipenuhi lumpur.
"Mengapa? Karena angin menguntungkan mereka, membawa segalanya ke pihak kami."
Semua petani di Gaza menyebut orang Israel memeriksa angin sebelum menyemprot. Artinya, setiap April hingga Desember selama empat tahun, udara berbau seperti selokan pada bulan-bulan tersebut.
"Itu (baunya) mencekik leher dan membuat Anda susah bernapas," kata Habib.
Gisha, lembaga swadaya masyarakat (LSM), menyatakan sepanjang 2014 hingga 2018, Israel menyemprotkan bahan kimia untuk mengugurkan daun sebanyak hampir 30 kali d sepanjang pagar perbatasan.
Pada 2015, beberapa LSM mengajukan gugatan hukum untuk menghentikan praktik itu.
Editor: Nathania Riris Michico