Serangan AS ke Yaman Bunuh 80 Orang dalam Semalam, Houthi Janjikan Pembalasan
WASHINGTON, iNews.id - Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan ke Yaman pada Kamis (17/4/2025) malam menewaskan sedikitnya 80 orang. Itu merupakan serangan paling mematikan dalam sehari yang dilakukan AS sejak melancarkan agresi ke Yaman 18 bulan lalu.
Serangan tersebut ditujukan ke sebuah pelabuhan Laut Merah, di Ras Issa, yang menampung bahan bakar.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman yang dikuasai pemberontak Houhti Anees Alasbahi mengatakan, petugas masih menyisir lokasi untuk mencari mayat di terminal bahan bakar yang berada di tepi Laut Merah tersebut. Ini mengindikasikan korban tewas masih bisa bertambah.
Selain 80 korban tewas, serangan itu juga melukai lebih dari 150 orang lainnya.
Rekaman video yang disiarkan Al Masirah menunjukkan bola api menyala di malam yang gelap sementara asap tebal membubung ke langit.
Seorang korban selamat yang terbaring di tandu mengatakan serangan terjadi secara simultan.
“Kami melarikan diri. Serangan datang satu demi satu lalu semuanya terbakar,” kata pria yang bekerja di pelabuhan itu.
Sebagai pembalasan, kelompok Houthi mengumumkan serangan rudal menargetkan dua kapal induk AS serta ke wilayah Israel pada Jumat kemarin.
Militer Israel di hari yang sama mengklaim mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman.
Serangan AS itu memicu demonstrasi besar-besaran di Sanaa. Mereka meneriakkan yel-yel “Matilah Amerika! Tamatlah Israel!".
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam demonstrasi itu menjanjikan pembalasan yang keras terhadap AS maupun Israel.
“Peningkatan kekuatan militer Amerika dan agresi yang terus berlanjut terhadap negara kita hanya akan menyebabkan lebih banyak serangan balik dan operasi, bentrokan, dan konfrontasi,” kata Saree, dikutip dari AFP, Sabtu (19/4/2025).
Militer AS dalam pernyataannya menjelaskan, serangan di Ras Issa itu bertujuan memutus pasokan dan dana bagi pemberontak yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
AS memulai serangan terbaru ke Yaman setelah Presiden Donald Trump dilantik pada Januari lalu. Serangan besar-besaran AS terbaru ke Yaman berlangsung sejak Maret.
Sebelumnya serangan mematikan dalam sehari terjadi pada 15 Maret, menewaskan 53 orang. Jika ditotal serangan AS ke Yaman sejak Maret telah menewaskan 204 orang.
Editor: Anton Suhartono