KIEV, iNews.id – Serangan pesawat tak berawak (drone) oleh Rusia dilaporkan menghantam dua fasilitas energi di Odesa, Ukraina. Akibatnya, semua infrastruktur nonkritis di Pelabuhan Odesa kini tanpa aliran listrik.
Menurut para pejabat setempat, perlu waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Odesa adalah kota pelabuhan yang terletak di bagian selatan Ukraina.
Ini Teks Lengkap Pidato Kemenangan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York City
Presiden Volodymyr Zelensky mengklaim, lebih dari 1,5 juta orang di Odesa dan wilayah sekitarnya tidak memiliki listrik. Dia pun menggambarkan situasi tersebut sangat sulit.
Sejak Oktober, Rusia telah menyasar infrastruktur energi Ukraina dengan gelombang besar serangan rudal dan drone. Pemerintah daerah mengatakan, penduduk kini harus mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah mereka, karena tidak ada listrik. Para pejabat mengatakan serangan Rusia mengenai jalur transmisi dan fasilitas listrik utama pada Sabtu (10/12/2022) dini hari.
NATO Khawatir Perang Rusia dan Ukraina Lepas Kendali
“Menurut perkiraan awal, pemulihan fasilitas energi di wilayah Odesa akan memakan waktu lebih lama daripada setelah serangan sebelumnya.... Bahkan mungkin dua sampai tiga bulan” kata pemerintah setempat, dalam satu unggahan di Facebook.
Odesa adalah kota pelabuhan terbesar di Ukraina. Kota itu memiliki populasi lebih dari 1 juta jiwa sebelum dimulainya agresi militer Rusia pada 24 Februari.
Rusia Berusaha Dapatkan Senjata dari Iran, Ditukar Pakai Ini
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku