KIEV, iNews.id – Serangan pesawat tak berawak (drone) oleh Rusia dilaporkan menghantam dua fasilitas energi di Odesa, Ukraina. Akibatnya, semua infrastruktur nonkritis di Pelabuhan Odesa kini tanpa aliran listrik.
Menurut para pejabat setempat, perlu waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Odesa adalah kota pelabuhan yang terletak di bagian selatan Ukraina.
Turki Buka Koridor Perdagangan Darat Bersejarah ke Yordania dan Suriah, Integrasi Timur Tengah Menguat?
Presiden Volodymyr Zelensky mengklaim, lebih dari 1,5 juta orang di Odesa dan wilayah sekitarnya tidak memiliki listrik. Dia pun menggambarkan situasi tersebut sangat sulit.
Sejak Oktober, Rusia telah menyasar infrastruktur energi Ukraina dengan gelombang besar serangan rudal dan drone. Pemerintah daerah mengatakan, penduduk kini harus mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah mereka, karena tidak ada listrik. Para pejabat mengatakan serangan Rusia mengenai jalur transmisi dan fasilitas listrik utama pada Sabtu (10/12/2022) dini hari.
NATO Khawatir Perang Rusia dan Ukraina Lepas Kendali
“Menurut perkiraan awal, pemulihan fasilitas energi di wilayah Odesa akan memakan waktu lebih lama daripada setelah serangan sebelumnya.... Bahkan mungkin dua sampai tiga bulan” kata pemerintah setempat, dalam satu unggahan di Facebook.
Odesa adalah kota pelabuhan terbesar di Ukraina. Kota itu memiliki populasi lebih dari 1 juta jiwa sebelum dimulainya agresi militer Rusia pada 24 Februari.
Rusia Berusaha Dapatkan Senjata dari Iran, Ditukar Pakai Ini
Rezim Kiev menyatakan, Rusia telah meluncurkan ratusan drone Shahed-136 buatan Iran ke sasaran di Ukraina. Mereka menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang karena efeknya yang menghancurkan kehidupan sipil. Akan tetapi, Moskow mengklaim serangan mereka sah secara militer.
Diam-Diam Diplomat AS dan Rusia Bertemu di Turki, Ini yang Dibahas
Teheran membantah memasok drone ke Moskow. Namun, Kiev dan sekutu Baratnya mengatakan Iran telah berbohong.
Kementerian Pertahanan Inggris pada Sabtu menyatakan, dukungan militer Iran untuk Rusia kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Dukungan itu juga termasuk kemungkinan pengiriman rudal balistik oleh Teheran ke Moskow.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku