Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Militer Pakistan Serang Ibu Kota Kabul Afghanistan Sebelum Sepakati Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Roket Hantam Pemukiman di Kabul, Puluhan Warga Sipil Jadi Korban

Minggu, 22 November 2020 - 10:09:00 WIB
Serangan Roket Hantam Pemukiman di Kabul, Puluhan Warga Sipil Jadi Korban
Rumah warga di Kabul yang hancur dihantam serangan roket milisi ISIS, Sabtu (21/11/2020). (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id - Puluhan roket menghantam area pemukiman sipil di Kabul, ibu kota Afghanistan. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 8 orang serta melukai lebih dari 30 warga.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dalam keterangan resminya menyebut "lebih dari 10 rudal ditembakkan dari sebuah truk pick-up di dalam kota Kabul, Sabtu (21/11/2020) pagi waktu setempat.

BBC melaporkan, serangan roket juga menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan di distrik zona hijau yang merupakan lokasi sejumlah gedung kedutaan dan perusahaan internasional.

Kedutaan Iran di Kabul mengatakan salah satu proyektil roket menghantam fragmen gedung, tetapi tidak ada laporan korban luka.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah orang berusaha menolong korban luka-luka dari bawah bangunan dan kendaraan yang hancur.

"Saya sedang sarapan saat roket menghantam, satu roket mengenai kendaraan milik toko roti," kata Abdul Qadir seorang saksi mata yang selamat dari serangan.

Kelompok Islam radikal ISIS mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut

Milisi ISIS manfaatkan penarikan tentara AS dari Afghanistan

Serangan roket terjadi beberapa jam jelang pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan negosiator Taliban dalam upaya melanjutkan pembicaraan damai.

Awal pekan ini, pemerintahan Donald Trump mengumumkan rencana penarikan 2.000 tentara dari Afghanistan mulai pertengahan Januari mendatang.

Langkah tersebut menuai kritikan dari sejumlah pihak yang mengkhawatirkan pengurangan pasukan AS akan berdampak pada melemahnya stabilitas pemerintah Afghanistan dalam mengatasi pemberontakan dari Taliban dan milisi lain.

Banyak analis keamanan menganggap pasukan bersenjata Afghanistan tidak cukup kuat untuk berperang dengan milisi pemberontak jika kekerasan berlangsung setelah pasukan Amerika meninggalkan negara itu.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut