Serangan Rusia ke Ukraina Hancurkan Kedubes Azerbaijan
KIEV, iNews.id - Serangan besar-besaran Rusia ke Ibu Kota Kiev, Ukraina, sejak Kamis (13/11/2025) malam tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga memicu ketegangan diplomatik baru. Salah satu sasaran yang terdampak adalah kompleks Kedutaan Besar (Kedubes) Azerbaijan, yang ikut hancur akibat hantaman rudal Rusia.
Menurut otoritas Kiev, sedikitnya enam warga sipil tewas dan 35 lainnya terluka akibat gempuran drone kamikaze dan rudal yang menerjang beberapa distrik, termasuk Desnianskyi. Jenazah terakhir ditemukan tim penyelamat di antara reruntuhan bangunan yang luluh lantak.
Namun di tengah upaya penyelamatan, muncul insiden lain yang memicu kehebohan: gedung Kedubes Azerbaijan mengalami kerusakan serius setelah dihantam rudal Iskander.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Azerbaijan mengonfirmasi kompleks kedutaan mereka di Kiev rusak parah. Dinding pagar hancur total, sementara gedung administrasi, fasilitas konsuler, kendaraan dinas, serta bagian lain dari kompleks diplomatik ikut porak-poranda.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dari staf Azerbaijan. Namun, skala kerusakan disebut “tidak dapat diterima dan sangat mengkhawatirkan.”
Ini bukan pertama kali misi diplomatik Azerbaijan menjadi target. Kemlu Azerbaijan menegaskan ini merupakan serangan ketiga yang mengenai kompleks kedubes mereka sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022.
Azerbaijan: Ada Unsur Kesengajaan?
Baku bereaksi cepat dengan memanggil Duta Besar Rusia, Mikhail Yevdokimov, untuk menyampaikan protes resmi. Dalam pernyataannya, Kemlu Azerbaijan menyiratkan dugaan adanya unsur kesengajaan dalam serangan tersebut.
“Semua fakta-fakta ini menimbulkan pertanyaan mengenai dugaan kesengajaan serangan rudal tersebut,” bunyi pernyataan, dikutip dari Anadolu, Sabtu (15/11/2025).
Azerbaijan menegaskan serangan terhadap misi diplomatik merupakan pelanggaran berat norma internasional. Rusia diminta melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan penjelasan rinci mengenai bagaimana rudal Iskander dapat menghantam fasilitas diplomatik yang seharusnya dilindungi.
Ketegangan Diplomatik Menguat di Tengah Konflik Berlanjut
Serangan Rusia ke Kiev kali ini menambah panjang daftar kerusakan yang terjadi di luar zona militer murni. Tembakan rudal ke kedutaan, meski tanpa korban jiwa, mendorong Azerbaijan berada pada posisi yang semakin kritis dalam menyikapi perang yang tidak melibatkan mereka secara langsung.
Dengan protes resmi yang telah dilayangkan, hubungan Moskow-Baku kembali memasuki fase sensitif. Sementara itu, otoritas Ukraina dan komunitas internasional menyoroti bahaya meningkatnya serangan terhadap fasilitas sipil dan diplomatik.
Konflik yang tampak jauh dari kata usai kini berisiko membuka front diplomatik baru, menambah panas situasi geopolitik di kawasan Eurasia.
Editor: Anton Suhartono