Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Prabowo Kunjungi Australia Rabu Lusa, bakal Bertemu PM Albanese
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Siber Meningkat, Australia Tuding China Pelakunya

Jumat, 19 Juni 2020 - 17:38:00 WIB
Serangan Siber Meningkat, Australia Tuding China Pelakunya
Australia menuding China berada di balik sejumlah serangan siber
Advertisement . Scroll to see content

CANBERRA, iNews.id - Dalam beberapa bulan terakhir Australia mendapat serangan siber yang diarahkan ke sejumlah instansi dan organisasi. Dugaan mengarah ke China sebagai dalangnya.

Dilansir dari Reuters, Juta (19/6/2020), intelijen Australia menemukan kesamaan pola antara serangan siber yang terjadi baru-baru ini terhadap parlemen dan tiga partai politik terbesar dengan upaya serupa pada 2019.

Serangan dunia maya yang terdeteksi oleh intel Australia yakni ada upaya berulang meretas semua data tingkat pemerintahan, badan politik, penyedian layanan penting dan operator infrastruktur penting.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyebut serangan siber yang diterima negaranya diduga dilakukan oleh 'aktor canggih berbasis negara'. Namun, Morrison tidak menyebut negara mana yang dimaksud.

Berbeda dengan Morrison, tiga sumber dalam pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya menyebut China sebagai negara yang paling mungkin melakukan serangan siber terhadap Australia--negara sekutu Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik.

"Ada tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa China berada di balik serangan itu," kata salah satu sumber.

Kedutaan China untuk Australia di Canberra belum membuat pernyataan mengenai komentar dari sumber pemerintah tersebut.

Meskipun tidak ada indikasi pelanggaran pribadi besar-besaran dari data yang dicuri dalam serangan siber tersebut, Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds meminta semua institusi negara, badan swasta serta perbankan memperbarui semua perangkat lunak dengan menggunakan multi-factor authentication.

Hubungan dua negara tengah memanas setelah Australia mendesak diadakannya penyeledikan internasional terkait pandemi Covid-19. Beijing menafsirkan usulan Australia sebagai tuduhan bahwa Covid-19 merupakan tanggung jawab China.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut