Serangan terhadap Warga Amerika di Meksiko Picu Seruan Intervensi Militer terhadap Kartel Narkoba
MEXICO CITY, iNews.id - Serangan terhadap warga Amerika memicu reaksi dari politisi Amerika Serikat (AS), khususnya di kalangan Republik. Beberapa menggunakannya untuk meningkatkan seruan agar tindakan militer diambil terhadap kartel di Meksiko.
Namun saran itu ditolak keras oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador. Duta besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar juga menolak gagasan intervensi militer apa pun.
"Beberapa proposal telah diajukan, berbicara tentang kekuatan militer di Meksiko. Itu tidak akan memberi kita solusi yang kita butuhkan," katanya kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).
Sebelumnya, lima orang yang diduga anggota kartel narkoba Meksiko ditangkap terkait penculikan dan pembunuhan warga Amerika. Mereka merupakan orang yang sama yang muncul pada Kamis (9/3/2023) di negara bagian perbatasan Tamaulipas.
Kantor jaksa agung Tamaulipas dalam pernyataannya pada Jumat mengatakan, lima pria diamankan karena diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan warga Amerika.
Sebelumnya, lima orang itu diserahkan dan ditinggalkan di jalanan Matamoros dengan tangan terikat. Ada sepucuk surat bersama mereka berisi permintaan maaf atas apa yang telah terjadi.
Surat itu ditandatangani oleh sebuah kelompok yang mengaku mewakili faksi Kartel Teluk, Clan del Golfo. Dia menulis, kelima orang itu bertanggung jawab atas serangan terhadap warga Amerika.
Menurut dokumen pemerintah yang dilihat oleh Reuters, petugas penegak hukum di Meksiko sedang menyelidiki anggota Kartel Teluk yang menculik empat orang asing itu diyakini melanggar batas wilayah.
Editor: Umaya Khusniah