Serangan Udara Afghanistan Nyasar Hancurkan Masjid, Tewaskan 11 Anak-Anak
TAKHTAR, iNews.id - Serangan udara militer Afghanistan yang menargetkan pejuang Taliban menghantam sebuah sekolah agama dan masjid. Insiden itu menewaskan belasan orang, termasuk anak-anak.
Aljazeera melaporkan, Kamis (22/10/2020), serangan itu terjadi di Provinsi Takhtar, timur laut Afghanistan. Pejabat provinsi menyebut serangan udara menghantam kompleks sekolah agama serta bangunan masjid di dalamnya.
11 anak-anak dan seorang imam masjid tewas dalam insiden itu, 14 orang lainnya mengalami luka-luka.
Hadi Jamal, juru bicara unit militer Afghanistan, membenarkan serangan itu pada Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat. Tetapi, dia mengatakan "tidak jelas apakah serangan itu secara tidak sengaja menewaskan warga sipil an anak-anak."
Meski tidak merinci serangan udara seperti apa yang telah dilakukan, Hadi mengatakan penyelidikan atas insiden itu sedang dilakukan.
Taliban bunuh puluhan pasukan Afghanistan
Sebelum serangan udara tersebut, pejuang Taliban membunuh lebih dari 40 pasukan keamanan Afghanistan pada Rabu (21/10/2020) pagi, kata anggota dewan provinsi, Mohammad Azam Afzali.
Afzali menambahkan, pasukan Afghanistan kemudian melancarkan serangan balasan setelah mendapat informasi persembunyian pasukan Taliban di sebuah kompleks sekolah agama.
Namun, kata Afzali, serangan itu terlambat sebab para pejuang Taliban sudah meninggalkan sekolah itu sebelum jet-jet tempur Afghanistan menghujaninya dengan rudal.
Kekerasan meningkat bersamaan pembicaraan damai
Tingkat kekerasan di Afghanistan meningkat bersamaan dengan pembicaraan damai antara perwakilan Taliban dan Afghanistan yang didukung Amerika Serikat berlangsung di Qatar.
Sebelumnya, AS menandatangani perjanjian dengan Taliban pada Februari untuk mengawali penyelesaian konflik yang telah berlangsung hampir dua dekade. Sayangnya, kesepakatan dua belah pihak belum menghasilkan terobosan besar.
Kelompok bersenjata sejauh ini menolak menerima gencatan senjata. Para ahli memperkirakan negosiasi akan berjalan panjang sebelum gencatan senjata dapat disepakati.
Sudah lebih dari sepekan terjadi pertempuran sengit di Afghanistan selatan. Lebih dari 100 warga sipil tewas dan puluhan ribu penduduk terpaksa meninggalkan desa mereka.
Editor: Arif Budiwinarto