Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Serang Gaza saat Gencatan Senjata, 5 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Udara Afghanistan Nyasar Hancurkan Masjid, Tewaskan 11 Anak-Anak

Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:33:00 WIB
Serangan Udara Afghanistan Nyasar Hancurkan Masjid, Tewaskan 11 Anak-Anak
Serangan udara Afghanistan menghantam sebuah masjid di kompleks sekolah agama di Provinsi Takhtar, Afghanistan, Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat. Insiden itu menewaskan 11 anak-anak. (foto: Naharnet)
Advertisement . Scroll to see content

TAKHTAR, iNews.id - Serangan udara militer Afghanistan yang menargetkan pejuang Taliban menghantam sebuah sekolah agama dan masjid. Insiden itu menewaskan belasan orang, termasuk anak-anak.

Aljazeera melaporkan, Kamis (22/10/2020), serangan itu terjadi di Provinsi Takhtar, timur laut Afghanistan. Pejabat provinsi menyebut serangan udara menghantam kompleks sekolah agama serta bangunan masjid di dalamnya.

11 anak-anak dan seorang imam masjid tewas dalam insiden itu, 14 orang lainnya mengalami luka-luka.

Hadi Jamal, juru bicara unit militer Afghanistan, membenarkan serangan itu pada Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat. Tetapi, dia mengatakan "tidak jelas apakah serangan itu secara tidak sengaja menewaskan warga sipil an anak-anak."

Meski tidak merinci serangan udara seperti apa yang telah dilakukan, Hadi mengatakan penyelidikan atas insiden itu sedang dilakukan.

Taliban bunuh puluhan pasukan Afghanistan

Sebelum serangan udara tersebut, pejuang Taliban membunuh lebih dari 40 pasukan keamanan Afghanistan pada Rabu (21/10/2020) pagi, kata anggota dewan provinsi, Mohammad Azam Afzali.

Afzali menambahkan, pasukan Afghanistan kemudian melancarkan serangan balasan setelah mendapat informasi persembunyian pasukan Taliban di sebuah kompleks sekolah agama.

Namun, kata Afzali, serangan itu terlambat sebab para pejuang Taliban sudah meninggalkan sekolah itu sebelum jet-jet tempur Afghanistan menghujaninya dengan rudal.

Kekerasan meningkat bersamaan pembicaraan damai

Tingkat kekerasan di Afghanistan meningkat bersamaan dengan pembicaraan damai antara perwakilan Taliban dan Afghanistan yang didukung Amerika Serikat berlangsung di Qatar.

Sebelumnya, AS menandatangani perjanjian dengan Taliban pada Februari untuk mengawali penyelesaian konflik yang telah berlangsung hampir dua dekade. Sayangnya, kesepakatan dua belah pihak belum menghasilkan terobosan besar.

Kelompok bersenjata sejauh ini menolak menerima gencatan senjata. Para ahli memperkirakan negosiasi akan berjalan panjang sebelum gencatan senjata dapat disepakati.

Sudah lebih dari sepekan terjadi pertempuran sengit di Afghanistan selatan. Lebih dari 100 warga sipil tewas dan puluhan ribu penduduk terpaksa meninggalkan desa mereka.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut