Seratusan Truk Bantuan Korban Gempa Diblokir, Imbas Konflik Dalam Negeri Suriah
BEIRUT, iNews.id - Pemerintah Suriah memblokir lebih dari 100 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki dua zona di Provinsi Aleppo. Sementara di utara, pemberontak memblokir 30 truk bahan bakar dan bantuan lainnya untuk memasuki Afrin, daerah kantong yang dikuasai pasukan Turki dan pemberontak sekutu sejak mereka mengusir pejuang Kurdi pada 2018.
Amnesty International pada Senin (6/5/2023) mengatakan, bantuan tersebut meliputi makanan, obat-obatan, tenda dan bahan bakar yang dikirim oleh otoritas Kurdi.
Sekitar 5.700 orang tewas akibat gempa 6 Februari dan gempa susulan di Suriah. Di negara ini, konflik selama 12 tahun telah membuat wilayah-wilayah terpecah dan saling bersaing.
Di Provinsi Aleppo bahkan terbagi menjadi zona-zona. Ada yang dikuasai pemerintah, Kurdi, dan pemberontak. Akibatnya, pengiriman bantuan telah lama penuh dengan komplikasi dan hambatan.
Permusuhan regional itu sebagian besar tetap ada sejak bencana hingga memicu tuduhan bahwa bantuan penyelamat jiwa dipolitisasi.
“Penghalang bantuan kritis bermotivasi politik ini memiliki konsekuensi yang tragis, terutama bagi tim pencarian dan pemulihan yang membutuhkan bahan bakar untuk mengoperasikan mesin,” kata Aya Majzoub, wakil direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Majzoub menambahkan, semua pihak yang berkonflik harus memastikan bahwa warga sipil memiliki akses tak terbatas untuk mendapatkan bantuan.
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya juga mengkritik pasukan Islam garis keras di utara karena memblokir bantuan yang datang dari zona yang dikuasai pemerintah.
Sejauh ini, sebagian besar bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah datang melalui tiga penyeberangan perbatasan dengan negara tetangga Turki. Dua di antaranya dibuka dengan persetujuan Presiden Bashar al-Assad.
Bantuan ke zona yang dikontrol pemerintah telah datang dengan pesawat, truk, dan laut.
Editor: Umaya Khusniah