Sering Disebut Badan Intelijen Terbaik, Bagaimana Mossad Israel Bisa Ditelanjangi Hamas?
Meskipun terdapat prosedur dan peralatan keamanan berteknologi tinggi di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, termasuk kamera, sensor gerak tanah, dan patroli tentara rutin, serangan infiltrasi Hamas baru-baru ini diakui banyak kalangan berjalan sukses. Video yang muncul di media sosial pun menunjukkan buldoser merobohkan sebagian “dinding besi” yang tampaknya tidak dapat ditembus yang menandai perbatasan Israel-Gaza.
Para pejuang Hamas berhasil menyusup melalui pagar, membuat lubang di kawat, dan tiba melalui laut dengan perahu dan paralayang.
Skala serangan, kompleksitas pelaksanaannya, serta kebutuhan akan koordinasi dan perencanaan selama berbulan-bulan menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana dan mengapa badan intelijen Israel yang nyaris sempurna gagal mendeteksi serangan tersebut.
Beberapa orang dengan serampangan lantas menyamakannya dengan serangan 9/11 di New York yang berdampak pada reputasi CIA. Terlepas dari klaim tersebut, keberhasilan Hamas kali ini tak hanya menampar muka Israel, tetapi juga Barat yang selama ini rajin memberi bantuan dan membela aksi biadab zionis terhadap rakyat Palestina.
Kelompok Hamas pada Sabtu (7/10/2023) lalu melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa. Para pejuang mereka berhasil menyusup ke Israel, menyerang, dan menangkapi sejumlah orang termasuk perwira tinggi militer zionis. Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh Israel dan meningkatnya kekerasan pemukim Yahudi di Tepi Barat, akhir-akhir ini.
Sampai hari ini, sudah 900 orang Israel yang tewas akibat konflik itu. Sementara rentetan serangan militer zionis ke Gaza juga menyebabkan gugurnya 687 warga Palestina di wilayah tersebut sejak Sabtu lalu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil