Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Sebut Zelensky Bukan Presiden Ukraina yang Sah, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Setelah AS, Giliran Jepang dan Belanda Minta Warganya Segera Tinggalkan Ukraina

Jumat, 11 Februari 2022 - 21:42:00 WIB
Setelah AS, Giliran Jepang dan Belanda Minta Warganya Segera Tinggalkan Ukraina
Giliran Jepang dan Belanda yang meminta warganya segera meninggalkan Ukraina (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk segera meninggalkan Ukraina. Sebelumnya Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan perintah serupa. 

Seorang pejabat Kemlu Jepang, Jumat (11/2/2022), menyebutkan saat ini diperkirakan 150 warga Negeri Sakura berada di Ukraina.

Pemerintah Belanda juga meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina sesegera mungkin terkait situasi keamanan.

Stasiun radio Belanda BNR, mengutip pernyataan Duta Besar Belanda di Ukraina, melaporkan pemerintah juga akan memindahkan sementara kantor perwakilan diplomatiknya dari Kiev ke Kota Lviv di sebelah barat negara tersebut.

AS lebih dulu meminta warganya untuk segera meninggalkan Ukraina di tengah meningkatnya ancaman serangan Rusia ke Ukraina. 

"Jangan bepergian ke Ukraina karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia dan Covid-19. Mereka yang berada di Ukraina harus pergi sekarang menggunakan sarana umum atau pribadi," bunyi pernyatan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, kemarin.  

Menlu AS Antony Blinken dalam lawatan ke Australia hari ini mengatakan, Rusia mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasan Ukraina. Serangan besar-besaran ke Ukraina bisa terjadi kapan saja. Berdasarkan gambar satelit perusahaan swasta AS, ada penyebaran pasukan Rusia ke beberapa lokasi dekat Ukraina.

Blinken bahkan menyebut serangan itu bisa saja terjadi sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang akan berakhir pada 20 Februari.

"Kita berada di jendela saat invasi bisa dimulai kapan saja. Biar lebih jelas, itu (serangan) bisa terjadi selama Olimpiade," ujarnya.

"Sederhananya, kita terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina," ujarnya, menambahkan.

Rusia telah mengirim lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina. Pekan ini sekitar 30.000 pasukan Beruang Merah menggelar latihan perang bersama Belarusia. Selain itu Rusia menggelar latihan Angkatan Laut di Laut Hitam.

Rusia berkali-kali membantah akan menyerang Ukraina, namun menegaskan bisa mengambil tindakan militer tidak ditentukan, kecuali tuntutan mereka dipenuhi. Di antara tuntutan itu adalah NATO harus menolak Ukraina masuk menjadi anggotanya serta menarik pasukan dari Eropa Timur.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut